Apa itu deepfake AI dan bagaimana cara melindungi diri Anda sendiri?
Apa ceritanya
Dalam situasi yang meresahkan, sebuah video deepfake viral yang menampilkan aktor Rashmika Mandanna telah menyoroti dunia deepfake yang meresahkan, dan menyoroti bahaya dari akses yang tidak diatur terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin berkembang.
Video tersebut memperlihatkan seorang wanita berwajah Mandanna, mengenakan pakaian serba hitam, memasuki lift. Wajah wanita tersebut telah diubah dan diedit dengan cermat agar menyerupai Mandanna, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang implikasi teknologi deepfake AI.
Indonesia Pos
Reaksi Mandanna terhadap video deepfake-nya
I feel really hurt to share this and have to talk about the deepfake video of me being spread online.
— Rashmika Mandanna (@iamRashmika) November 6, 2023
Something like this is honestly, extremely scary not only for me, but also for each one of us who today is vulnerable to so much harm because of how technology is being misused.…
3
Apa itu deepfake AI?
Deepfake AI adalah bentuk manipulasi yang memanfaatkan AI untuk menghasilkan konten palsu. Mereka secara meyakinkan membuat seolah-olah ada orang sungguhan yang terlibat, padahal kenyataannya konten tersebut sepenuhnya dibuat-buat.
Teknologi deepfake dapat membuat gambar palsu, mengubah video, atau bahkan meniru suara tokoh masyarakat. Ini sering digunakan untuk mengganti wajah seseorang dengan wajah orang lain di media yang ada atau untuk membuat konten yang sepenuhnya dibuat-buat yang menampilkan seseorang tampak melakukan atau mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan.
4
Sayangnya, perempuan telah menjadi korban utama deepfake
Deepfake terutama dieksploitasi untuk membuat konten pornografi. Ada aplikasi yang memungkinkan pengguna menanggalkan pakaian dari gambar secara digital atau memasukkan wajah ke dalam video seksual eksplisit.
Banyak selebriti yang menjadi korban pornografi deepfake. Mayoritas video deepfake online adalah pornografi non-konsensual.
Sayangnya, perempuan menjadi target khusus alat dan aplikasi AI, yang tersedia secara gratis dan tidak memerlukan keahlian teknis.
5
Tip pencegahan untuk individu
Untuk melindungi dari deepfake, ikuti tips berikut:
Sesuaikan pengaturan privasi media sosial dan gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk keamanan tambahan. Aktifkan autentikasi dua faktor untuk lapisan keamanan ekstra.
Selalu berpikir sebelum membagikan informasi sensitif atau media pribadi secara online.
Pertimbangkan untuk mengubah akun media sosial Anda menjadi pribadi, bukan publik.
Jika Anda memiliki akun bisnis, pertimbangkan untuk menyembunyikan gambar dan video pribadi di platform media sosial.
Laporkan konten deepfake tersebut ke platform masing-masing dan otoritas pemerintah.
6
Tips pencegahan untuk orang tua
Orang tua juga harus melindungi anak-anak mereka dari deepfake.
Didik mereka tentang bahaya dan cara mengenali konten online yang mencurigakan dan tetapkan pedoman untuk aktivitas online mereka.
Dorong komunikasi terbuka sehingga anak Anda merasa nyaman mendiskusikan pengalaman dan kekhawatiran mereka secara online.
Terapkan kontrol dan filter orang tua untuk membatasi akses ke konten yang tidak pantas.
Yang terpenting, jadilah teladan dalam perilaku online yang bertanggung jawab dan bagikan pengetahuan Anda tentang keamanan online dengan keluarga Anda.
7
Hukum yang melarang deepfake
Pasal 66D UU TI mengatur tentang penyalahgunaan perangkat komunikasi atau sumber daya komputer untuk melakukan kecurangan atau peniruan identitas.
Pasal 66E UU TI membahas pelanggaran privasi saat mengambil, menerbitkan, atau mengirimkan gambar di internet.
Pasal 51 Undang-Undang Hak Cipta Tahun 1957 mencakup pelanggaran yang berkaitan dengan penggunaan properti milik orang lain dengan hak eksklusif.
Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Digital 2023 juga memuat ketentuan untuk memberikan sanksi atas pelanggaran data pribadi dan non-pribadi.