Empat tips untuk mendapat teman di usia berapa pun
Teman adalah bagian yang penting dalam hidup, berapa pun usia kita. Para ahli kesehatan mengatakan, persahabatan berfungsi sebagai "vaksin" bagi mental dan kesehatan secara keseluruhan. Teman-teman juga menjadi sistem pendukung terbaik dan sahabat sejati pun membantu Anda meningkatkan kepercayaan diri. Maka dari itu, sangat penting untuk mencari teman dan menghargai mereka, walaupun menurut Anda waktu mencari teman itu sudah lewat.
Mengapa artikel ini penting?
Sejumlah studi mengungkapkan bahwa orang-orang berusia 45 tahun ke atas kesulitan menjaga hubungan pertemanan. Hal ini pun dapat memicu perasaan putus asa dan tidak bahagia. Faktanya, banyak orang tua yang terkucilkan secara sosial dan berisiko tinggi terhadap kesehatan mental yang buruk, yang dapat pula menyebabkan penyakit kardiovaskular, demensia, dan strok. Tapi tidak ada kata terlambat untuk mulai mencari teman. Berikut caranya.
Belajarlah untuk menerima perbedaan
Aturan pertama dalam pertemanan adalah sikap menerima. Kita perlu menghindari adanya perilaku menghakimi, untuk memahami pemikiran dan kepribadian orang lain yang beragam. Para terapis meyakini, meski kita tertarik dengan orang yang punya kesamaan dengan kita, perbedaan tetap menjadi bagian penting dalam hubungan apa pun. Jadi, berpikiran terbuka adalah ide yang bagus.
Masuki ruang digital
Pandemi telah membuat kita berjauhan secara fisik dari orang-orang tersayang. Tapi kejadian ini juga membuka sebuah dunia baru: ruang digital. Pakar kesehatan menjelaskan bahwa hubungan digital bisa menjadi sumber kebahagiaan. Ada sejumlah grup lokal di media sosial dan berbagai aplikasi untuk Anda menemukan orang-orang yang seminat. Akan tetapi, berhati-hatilah ketika ingin membawa pertemanan tersebut lebih jauh.
Gabung ke grup komunitas atau program relawan
Kelompok komunitas dan relawan merupakan sarana yang bagus untuk mendapat teman. Keunggulan grup tersebut adalah ketertarikan yang sama. Bertemu orang yang seminat membuat perkenalan lebih mudah. Lebih lanjut, grup dan program ini memiliki rutinitas tetap, yang berarti Anda sudah pasti bertemu orang-orang yang sama secara rutin. Kebiasaan ini menciptakan ikatan dan solidaritas seiring waktu.
Libatkan diri, tunjukkan kepedulian Anda
Seperti halnya hubungan lain, persahabatan juga melibatkan hal memberi dan menerima. Kalau Anda merasa jadi satu-satunya yang terlibat dalam pertemanan, menjauhlah. Jika Anda merasa orang lain menunjukkan perhatian yang lebih daripada Anda, berhenti sejenak dan renungkan peran Anda. Bicarakan keadaan Anda, tapi jangan lupa menanyakan keadaan orang lain. Memperlihatkan empati memberi kesan bahwa Anda peduli dengan orang lain.