Tes darah dapat mendeteksi kurang tidur, menurut temuan penelitian
Saat ini, kurang tidur adalah masalah yang tersebar luas dan berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia, sehingga menimbulkan risiko besar terhadap keselamatan dan kesejahteraan. Mulai dari tuntutan pekerjaan atau jadwal akademik hingga pilihan gaya hidup, banyak yang mengorbankan tidurnya demi memenuhi kewajibannya. Namun, dampaknya tidak hanya sekadar kelelahan, penelitian menunjukkan peningkatan risiko kecelakaan, gangguan fungsi kognitif, dan gangguan kesehatan. Mengatasi masalah ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.
Studi biomarker
Dikembangkan oleh para peneliti di Monash University, Australia, dan University of Birmingham, Inggris, sebuah tes darah inovatif, yang dirinci dalam Science Advances, secara efektif mengidentifikasi kurang tidur. Dengan menganalisis biomarker dalam darah individu yang cukup istirahat, tes ini secara akurat memprediksi kejadian kekurangan tidur di antara sukarelawan penelitian dengan probabilitas 99,2% yang mengesankan, sehingga menawarkan kemajuan yang menjanjikan dalam mengatasi masalah kritis ini.
Kecelakaan di jalan raya
Kurang tidur merupakan faktor risiko signifikan yang menyebabkan sekitar 20% kecelakaan lalu lintas global. Tes yang baru dikembangkan ini menunjukkan potensi untuk mengidentifikasi pengemudi yang kurang tidur dengan cepat dan akurat, sehingga berpotensi mencegah kecelakaan yang membawa bencana. Selain itu, kegunaannya juga meluas ke tempat kerja yang sensitif terhadap keselamatan, di mana dampak dari kurang tidur bisa sama parahnya, sehingga menawarkan solusi serbaguna untuk meningkatkan keselamatan di berbagai bidang.
Industri yang sensitif terhadap keselamatan
Selain kecelakaan lalu lintas, dampak kurang tidur juga terlihat jelas pada profesi yang sensitif terhadap keselamatan, seperti yang diilustrasikan oleh bencana bersejarah seperti insiden Chernobyl. Penilaian obyektif seperti biomarker yang baru dikembangkan menawarkan potensi dalam mengurangi risiko yang timbul dari kesalahan manusia yang disebabkan oleh kelelahan. Penerapan penilaian tersebut dapat meningkatkan kewaspadaan, pengambilan keputusan, dan keselamatan secara keseluruhan, yang pada akhirnya melindungi dari insiden bencana yang disebabkan oleh kekurangan tidur.
Menganalisis biomarker
Para peneliti sedang berupaya untuk meningkatkan biomarker yang ada saat ini untuk mengidentifikasi durasi defisit tidur yang lebih pendek. Dengan memanfaatkan biomarker, penyedia layanan kesehatan dapat memperoleh wawasan berharga mengenai perubahan fisiologis yang berkorelasi dengan kurang tidur. Hal ini dapat membantu dalam intervensi dini dan membentuk strategi pencegahan, yang berpotensi mengurangi dampak buruk dari kekurangan tidur pada fungsi kognitif, pengaturan suasana hati, dan kesehatan secara keseluruhan.