Daging nabati: Bahan, manfaat, kekurangan, dan mitos
Inilah revolusi baru dalam industri teknologi pangan! Baik itu alasan kesehatan ataupun masalah lingkungan, banyak pencinta kuliner di seluruh dunia perlahan-lahan beralih ke daging nabati. Yang mengejutkan, itu bukanlah konsep baru tetapi sudah ada sejak tahun 206 SM ketika tahu menjadi alternatif utama daging! Dari pengertian hingga kemungkinan kekurangannya, berikut serba-serbi daging nabati.
Mari kita pahami apa itu daging nabati
Dalam istilah awam, daging nabati digunakan untuk menggambarkan makanan yang sangat mirip dengan daging hewani dalam hal rasa dan teksturnya. Ini alternatif daging yang sehat dan cocok untuk vegan karena diproduksi langsung dari tumbuh-tumbuhan. Sama seperti banyak produk daging hewani, daging nabati juga mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Ingin tahu daging nabati terbuat dari apa? Baca terus!
Semua daging nabati terdiri dari bahan non-hewani. Bahan-bahan yang paling populer antara lain tahu, kedelai, kacang hijau, dan lentil. Selain itu, gluten gandum, minyak kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, protein kacang polong, tepung kentang, dan jamur juga banyak digunakan. Daging nabati lebih banyak diproses dan mengandung lebih banyak minyak untuk memberikan tekstur yang berair. Makanan ini juga kadang mengandung selulosa sebagai zat pengikat.
Ada sejumlah pilihan daging nabati yang tersedia saat ini
Kini pemakan daging juga dapat menikmati daging tanpa rasa bersalah karena ada begitu banyak pilihan yang bisa dinikmati. Ada beberapa platform online dan toko fisik di seluruh dunia terus menjajakan daging nabati baru. Vegan dan vegetarian juga bisa mencobanya. Anda sekarang bisa membeli dan menikmati nugget, keema, sosis, kebab, dan momo daging nabati di antara banyak pilihan lainnya.
Segudang manfaat mengonsumsi daging nabati
Walaupun daging nabati mengandung nutrisi yang berbeda dari daging sebenarnya, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh. Daging nabati adalah alternatif bebas rasa bersalah bagi orang yang menyukai daging tetapi tidak bisa memakannya pada hari-hari tertentu dalam seminggu. Selain itu, makanan tersebut kaya akan protein dan serat yang menjadikannya cocok untuk konsumsi harian seseorang. Daging nabati juga rendah kalori.
Terlepas dari nutrisinya, daging tiruan ini juga punya beberapa kekurangan
Kelemahan terbesar daging nabati adalah kurangnya asam lemak Omega-3 yang banyak terdapat pada daging hewan. Daging nabati juga mengandung sodium dalam jumlah tinggi dibanding daging asli sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Makanan ini dapat pula memuat bahan-bahan yang tidak diinginkan seperti gula, tepung maizena olahan, dan dekstrosa. Biaya menjadi kekurangan lain karena harganya lebih mahal daripada daging hewan.
Mematahkan mitos-mitos awam seputar daging nabati dengan fakta
Mitos 1: Daging nabati memiliki kadar nutrisi yang rendah. Sama sekali tidak! Daging nabati berisi kacang-kacangan, lentil, tahu, dan kedelai yang mengandung nutrisi berlimpah. Mitos 2: Daging nabati dibuat untuk vegetarian dan vegan. Sebenarnya, daging nabati dibuat untuk mengurangi aktivitas industri peternakan hewan. Vegan dan vegetarian bukanlah bagian dari masalah, melainkan non-vegetarian.