Skizofrenia: Pengertian, penyebab, gejala, kesalahpahaman, dan penanganan
Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental yang penderitnya menafsirkan kenyataan secara tidak normal. Penderita mengalami halusinasi, delusi, dan pemikiran yang kacau sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya. Orang yang terdampak memerlukan perawatan dan pengobatan seumur hidup untuk mencegah komplikasi. Dari pengertian, penyebab, hingga gejala dan pengobatan skizofrenia, berikut serba-serbi yang perlu Anda ketahui tentang gangguan serius ini.
Skizofrenia kondisi kronis yang umumnya terjadi pada pria
Skizofrenia adalah gangguan otak jangka panjang dan tidak begitu umum. Skizofrenia tidak berkaitan dengan kepribadian ganda atau gangguan multi-kepribadian. Walaupun skizofrenia kondisi yang dapat terjadi pada pria dan wanita, populasi pria lebih mungkin terkena gangguan ini. Selain itu, penderita penyakit mental ini cenderung meninggal dunia di usia muda, terutama karena diabetes atau penyakit yang berhubungan dengan jantung.
Faktor genetik, lingkungan, dan aktivitas otak dapat sebabkan skizofrenia
Ilmu pengetahuan belum bisa menemukan penyebab pasti skizofrenia, tetapi banyak peneliti telah menemukan aspek-aspek tertentu yang dapat memicunya. Faktor genetik salah satunya. Artinya, skizofrenia dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Faktor lainnya adalah fungsi otak yang tidak normal atau cacat pada strukturnya. Toksin, obat-obatan, dan stres juga bisa menjadi penyebab skizofrenia.
Psikosis, delusi, halusinasi, dan kebingungan termasuk tanda skizofrenia
Orang yang menderita skizofrenia mengalami sejumlah gejala yang bervariasi dalam intensitas, frekuensi, dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum termasuk halusinasi seperti mendengar suara-suara atau melihat hal-hal yang tidak ada. Penderita dapat pula mengalami gangguan berpikir, masalah logika, gerakan tubuh yang abnormal, dan perilaku yang tidak biasa. Sebagian penderita juga mungkin berpikir tidak rasional atau paranoid, dan mengalami kesulitan tidur, berbicara, membuat rencana, atau berkonsentrasi.
Penderita melakukan kekerasan dan tinggal di RSJ adalah mitos
Ada beberapa kesalahpahaman seputar penderita skizofrenia. Jika banyak film mungkin menampilkan penderita berperilaku berbahaya atau kasar, kenyataannya penderita skizofrenia menjadi korban diri sendiri. Tingkat bunuh diri di antara penderita skizofrenia cukup tinggi. Mitos lain adalah, pasien skizofrenia tinggal di rumah sakit jiwa atau penjara, hal tersebut tidak benar dalam sebagian besar kasus yang dilaporkan di seluruh dunia.
Pengobatan, terapi, rawat inap, dan dukungan jadi penanganan terbaik
Skizofrenia adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Orang yang menderita gangguan otak ini umumnya diresepkan antipsikotik tertentu yang dapat meredakan gejala untuk sementara. Penderita juga disarankan memilih terapi untuk memantau perilaku, pikiran, dan tindakannya. Yang terpenting, cinta dan dukungan dari sanak saudara dan teman-teman dapat membantu menambah semangat, menghilangkan stres, dan memudahkan hidup penderita.