Semua tentang otosklerosis: Penyebab, gejala, dan pengobatan
Otosklerosis adalah gangguan pendengaran bawaan yang dapat menyebabkan hilangnya pendengaran akibat pertumbuhan tulang yang tidak normal di bagian tengah telinga yang mempengaruhi kemampuan telinga untuk memperkuat suara. Pada otosklerosis, pasien menghadapi remodeling abnormal yang memengaruhi kemampuan suara untuk berjalan ke telinga bagian dalam dari telinga tengah. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang kondisi ini dan perawatannya.
Apa sebenarnya otosklerosis itu?
Menurut penelitian, lebih dari tiga juta orang Amerika telah terkena otosklerosis dan kebanyakan dari mereka mewarisi kondisi tersebut. Otosklerosis biasanya menyebabkan gangguan pendengaran ringan hingga berat dan jarang berkembang menjadi tuli total. Otosklerosis dapat mempengaruhi semua jenis kelamin tanpa memandang usia mereka. Namun, wanita kulit putih di atas usia 45 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut.
Apa yang menyebabkan otosklerosis?
Otosklerosis diturunkan oleh anggota keluarga dan merupakan kelainan genetik. Bisa juga terjadi karena infeksi campak sebelumnya, masalah kekebalan tubuh, atau faktor stres pada jaringan tulang yang mengelilingi telinga bagian dalam. Otosklerosis dapat dipicu karena ketidakseimbangan dalam interaksi antara tiga tingkat sel sistem kekebalan yang berbeda yang disebut sitokin. Bisa juga terjadi pada ibu hamil.
Apa saja gejalanya?
Gejala awal otosklerosis termasuk tidak dapat mendengar suara bernada rendah atau bisikan. Kehilangan pendengaran biasanya dimulai di satu telinga dan kemudian secara bertahap berpindah ke telinga lainnya. Banyak orang juga mengalami tinnitus, masalah keseimbangan, dan pusing. Tinnitus adalah gangguan pendengaran yang menyebabkan suara menderu, berdengung, berdenging, atau mendesis di kepala atau telinga yang dapat memicu gangguan pendengaran.
Bagaimana cara mengobati kondisi tersebut?
Otosklerosis biasanya didiagnosis oleh penyedia layanan kesehatan dengan melakukan diagnosis untuk menyingkirkan penyakit lain atau penyedia layanan kesehatan yang dapat memicu kondisi tersebut. Selanjutnya, tes pendengaran yang mengukur kepekaan dan konduksi suara telinga tengah juga dilakukan. Namun, tidak ada perawatan obat yang tersedia untuk otosklerosis. Alat bantu dengar yang memperkuat suara dapat mengobati otosklerosis ringan. Stapedektomi juga dapat dilakukan oleh dokter.