Seorang atlet memecahkan rekor dunia dengan 3.249 push-up dalam satu jam
Penggemar kebugaran dan kesehatan asal Australia berusia 30 tahun, Daniel Scali, telah mengamankan gelar untuk jumlah push-up terbanyak yang diselesaikan dalam satu jam. Scali berhasil menyelesaikan 3.249 push-up yang menakjubkan, melampaui rekor sebelumnya yaitu 3.206 yang dibuat oleh sesama warga Australia, Lucas Helmke, pada bulan November 2022. Perlu disebutkan bahwa Scali sebelumnya telah membuat rekor pada bulan April 2022 dengan 3.182 push-up.
Apa yang dimaksud dengan satu kali push-up?
Untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Guinness World Records, push-up dianggap selesai apabila tubuh diturunkan hingga siku mencapai sudut 90 derajat, kemudian diangkat kembali hingga lengan lurus. Meskipun lengan tidak harus sepenuhnya terkunci pada siku. Berlawanan dengan apa yang dipikirkan banyak orang, menyentuh dada ke lantai tidak diperlukan.
Kredit diberikan kepada burpees
Hanya tiga dari push-up Scali yang didiskualifikasi karena bentuknya tidak tepat. Dia mengaitkan kesuksesannya dengan burpees dalam rutinitas olahraganya. "Latihan ini meningkatkan kebugaran saya ke tingkat yang belum pernah dicapai sebelumnya. Tapi tidak hanya itu, latihan ini juga membantu saya mengatasi rasa sakit, mengingat saya harus melompat-lompat dengan lengan kiri saya," kata Scali kepada Guinness World Records.
Dia mencapai prestasi tersebut dengan melawan segala rintangan
Pencapaian Scali menjadi semakin mengesankan mengingat ia harus berjuang melawan sindrom nyeri regional kompleks (CRPS), sebuah kondisi yang menyebabkan rasa sakit terus-menerus di lengan kirinya. Dia telah hidup dengan kondisi ini sejak berusia 12 tahun, ketika patah tulang serius terjadi pada lengan kirinya setelah jatuh dari trampolin. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, tekad Scali yang tak tergoyahkan membawanya pada kesuksesan yang luar biasa dalam kegiatan kebugarannya.
Scali memakai pita kompresi untuk mengurangi rasa sakit
Sekitar menit ke delapan dari percobaan rekor push-up-nya, Scali menyadari bahwa lengannya terasa lebih pegal. Scali menjelaskan, "Otak mengirimkan pesan yang salah ke lengan saya." Bahkan tindakan sederhana seperti sentuhan lembut, gerakan, angin, atau kontak dengan air dapat memicu ketidaknyamanan yang signifikan baginya. Untuk meringankan rasa sakitnya, Scali memakai gelang kompresi di lengan kirinya.