'Power Alley' rilis trailer: Drama aborsi dari Brasil yang tayang di Cannes
Selagi dunia menantikan Festival Film Cannes ke-76, yang akan berlangsung dari Selasa hingga 27 Mei, agensi penjualan yang berbasis di Berlin, M-Appeal, telah mempersiapkan diri dengan merilis trailer untuk film thriller aborsi dari Brasil, Power Alley, yang disutradarai oleh Lillah Halla. Film ini akan tayang perdana di Pekan Kritikus Cannes, dan trailernya menjanjikan pengalaman sinematik yang mencekam.
'Power Alley' menandai debut Halla
Cuplikan berdurasi 1:28 menit ini diawali dengan sang tokoh utama, yang mudah dikenali sebagai pemain bintang tim bola voli. Seiring berjalannya klip, jelas baginya bahwa dia hamil. Namun, aborsi merupakan tindakan ilegal di Brasil, dan oleh karena itu, ia memulai perjalanan untuk memperjuangkan hak-hak dan tubuhnya. Yang menarik, Power Alley adalah film debut sutradara Brasil, Halla.
Bagaimana alur cerita 'Power Alley'?
Menurut Variety, isu kontroversial tentang aborsi menjadi pusat perhatian dalam film Power Alley. Berlatar di Brasil-negara yang melarang aborsi-drama penuh ketegangan ini mengisahkan seorang bintang bola voli, Sofia, yang berusaha melakukan aborsi ilegal dan tanpa disadari menjadi target. Dengan ketegangan yang bertambah karena mentalitas ikut-ikutan di kota itu semakin kejam, Sofia mempertaruhkan segalanya untuk mengambil kendali atas tubuhnya sendiri dan masa depannya.
Mengenal tim 'Power Alley'
Didukung oleh Arissas (Brasil), Manjericão Filmes (Brasil), In Vivo Films (Prancis), dan Cimarrón Cine (Uruguay), para produser Power Alley ialah Clarissa Guarilha, Rafaella Costa, Louise Bellicaud, dan Claire Charles-Gervais. Sebelumnya, film pendek karya sineas Halla, Menarca, terpilih untuk Pekan Kritikus Cannes pada tahun 2020. M-Appeal akan mempresentasikannya kepada para pembeli di Marché du Film bersama dengan Let Me Go, yang dibintangi oleh Jeanne Balibar.
Sutradara tampilkan konflik yang sangat memengaruhi tokoh utama
Dalam sebuah wawancara, Halla menyebutkan bagaimana konflik itu mempengaruhi tokoh utama secara pribadi. "Ini bukan hanya soal keinginan. Ini (bukan) soal menghapus keinginan seseorang." "Namun keberuntungan Sofia adalah, selain memiliki tekad yang kuat, ia tidak lagi sendirian," jelas Halla. Sementara itu, Marren Kroymann, direktur pelaksana M-Appeal, menyatakan, "Inilah jenis pembuatan film yang menurut kami sangat penting, kuat secara emosional, dan relevan secara sosial."