Pilihan Buku Fiksi Ilmiah Memikat Favorit Selebriti
Dunia fiksi ilmiah seringkali membawa kita ke dimensi lain, mengajak berpikir dan merenungkan masa depan, teknologi, dan eksistensi manusia itu sendiri. Beberapa selebriti terkenal juga telah membagikan buku-buku sci-fi favorit mereka yang berhasil menggugah pikiran pembaca. Mari kita eksplorasi beberapa rekomendasi buku fiksi ilmiah yang tidak hanya menarik tetapi juga mendapat tempat khusus di hati para selebriti.
"Sapiens" karya Yuval Noah Harari
"Sapiens: Sejarah Singkat Umat Manusia" karya Yuval Noah Harari merupakan salah satu buku yang sering direkomendasikan oleh selebriti. Buku ini menawarkan pandangan unik tentang sejarah umat manusia dari awal mula hingga masa kini, dengan sudut pandang yang memprovokasi pemikiran tentang masa depan kita. Dengan gaya penulisan yang mudah dipahami, Harari berhasil membuat topik kompleks menjadi menarik dan dapat diakses oleh semua orang.
"The Martian" karya Andy Weir
"The Martian" karya Andy Weir menceritakan tentang seorang astronot yang terdampar di Mars dan harus menggunakan kecerdasan serta sumber daya terbatas untuk bertahan hidup. Cerita ini penuh dengan detail teknis yang akurat namun disajikan dalam cara yang sangat menghibur. Buku ini telah mendapatkan pujian dari banyak selebriti karena kemampuannya untuk menggabungkan sains dengan narasi petualangan yang mendebarkan.
"Neuromancer" karya William Gibson
"Neuromancer" karya William Gibson adalah sebuah novel cyberpunk klasik yang telah memengaruhi banyak aspek budaya populer saat ini. Cerita ini berfokus pada seorang hacker dan pencuri profesional dalam dunia maya futuristik. Dengan latar belakang dunia maya yang kompleks dan karakter-karakternya yang mendalam, "Neuromancer" memberikan pengalaman membaca yang benar-benar unik dan telah menjadi favorit di kalangan beberapa selebriti.
"Kindred" karya Octavia E. Butler
Octavia E. Butler dalam "Kindred" menyajikan sebuah cerita fiksi ilmiah dengan elemen perjalanan waktu ke era perbudakan Amerika Serikat. Melalui mata protagonis wanita Afrika-Amerika modern, pembaca diajak untuk merenungkan masalah rasisme, kekuasaan, dan identitas diri. Novel ini tidak hanya menawarkan petualangan melintasi waktu tetapi juga diskusi mendalam tentang isu sosial, menjadikannya pilihan populer di antara selebriti pencinta buku.