Indeks kualitas air: Apa saja faktor yang memengaruhinya
Indeks kualitas air adalah alat yang mengukur kemurnian air dengan menganalisis faktor fisik, kimia, dan biologi. Indeks ini menyediakan cara yang mudah untuk menilai kesesuaian air untuk berbagai penggunaan, seperti minum, rekreasi, dan penyokong kehidupan akuatik dengan mempertimbangkan beberapa parameter air seperti nilai PH, kekeruhan, dan lain-lain untuk memberikan nilai tunggal.
Indikator fisik utama
Indikator fisik kualitas air dari sumber manapun termasuk suhu, konduktivitas, rasa, Total Padatan Tersuspensi (TSS), kekeruhan, bau, warna, dan Total Padatan Terlarut (TDS). Suhu air adalah salah satu faktor yang paling penting karena memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi kehidupan laut dan air. Banyak spesies laut yang dapat bertahan hidup hanya dalam kisaran suhu tertentu.
Indikator kimia mendeteksi kualitas air?
Di antara indikator kimiawi yang paling penting adalah Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD). Pada dasarnya, BOD adalah ukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menghilangkan limbah bahan organik dari air dalam proses penguraian. BOD yang lebih tinggi menunjukkan lebih banyak oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan limbah di dalam air sehingga membuat air memiliki oksigen yang rendah, yang menandakan kualitas air yang lebih rendah.
Faktor biologis menyebabkan eutrofikasi dalam air
Tingkat nutrisi yang lebih tinggi dalam air seperti fosfor dan nitrogen dapat mendorong pertumbuhan ganggang, yang menyebabkan eutrofikasi sehingga memengaruhi kualitasnya. Eutrofikasi memperkaya air dengan nutrisi lebih dari yang dibutuhkan yang menyebabkan pertumbuhan alga atau buih hijau. Hamparan vegetasi yang lebat ini memperburuk eutrofikasi dengan menipiskan oksigen sehingga mempengaruhi kehidupan laut. Selain itu, eutrofikasi juga disebabkan oleh aktivitas manusia.
Mikroplastik - Faktor penting dalam menilai kualitas air
Terlepas dari indikator yang disebutkan di atas, keberadaan bahan nano seperti mikroplastik (berukuran kurang dari lima milimeter) dapat secara signifikan memengaruhi kualitas air dengan berbagai cara. Mikroplastik di lingkungan akuatik telah menjadi perhatian yang semakin meningkat karena keberadaannya yang persisten, distribusinya yang meluas, dan potensi dampak negatifnya terhadap ekosistem. Setelah sebuah studi baru-baru ini menemukan air kemasan yang mengandung 240.000 partikel plastik, pentingnya faktor ini meningkat berkali-kali lipat.
Faktor antropogenik
Faktor-faktor yang disebabkan oleh manusia seperti buangan industri, limpasan pertanian, dan pembuangan air limbah yang tidak tepat dari bahan padat dan berbahaya melepaskan zat-zat berbahaya ke dalam air sehingga berkontribusi terhadap polusi air. Kegiatan pertambangan dan tumpahan minyak di laut dan daratan bersama-sama menyebabkan polusi air sehingga berdampak buruk pada indeks kualitas air dalam banyak hal. Pertumbuhan populasi menyebabkan urbanisasi yang lebih tinggi sehingga memengaruhi sumber air.
Kisaran umum untuk kualitas air
Biasanya, kisaran PH yang dapat diterima adalah antara 6,5 dan 8,5. Kadar oksigen terlarut di atas 5mg/l umumnya dianggap sehat. Suhu dan tingkat nutrisi bervariasi berdasarkan badan air. Peningkatan kadar salah satu dari keduanya dapat menyebabkan eutrofikasi yang mencekik dan membunuh spesies sehingga semakin memperburuk kualitas air karena pembusukan yang mati akan mengkonsumsi lebih banyak oksigen.