Apa itu respons freeze? Tanda-tanda untuk mengenali perilaku ini
Ketika dihadapkan pada rasa takut atau trauma yang luar biasa, tubuh dan pikiran kita dapat mengalami kelumpuhan sementara sehingga berharap untuk menghindari bahaya dengan tetap diam dan tidak diperhatikan. Kita membeku di tempat (tidak secara harfiah), yang berarti kita masih terjaga tetapi tidak dapat mengambil tindakan. Mekanisme bertahan hidup yang bersifat naluriah dan tertanam kuat dalam jiwa kita ini dikenal sebagai respons freeze.
Mari kita pahami dengan contoh
Bayangkan seorang wanita muda yang sedang berjalan sendirian di malam hari ketika dia tiba-tiba berada dalam situasi yang menakutkan. Dari kegelapan, seseorang bertopeng muncul, memegang senjata dan mengancam nyawanya. Diliputi rasa takut yang luar biasa, tubuh wanita tersebut akan beralih ke respons freeze. Otot-ototnya menegang dan dia pun diam, berharap bahwa dengan menyatu dalam kegelapan, dia akan luput dari perhatian.
Tubuh memiliki empat respons terhadap ancaman yang dirasakan
Saat menghadapi ancaman, tubuh kita merespons dengan empat cara: melawan (fight), di mana kita mengambil tindakan untuk mengalahkan ancaman; melarikan diri (flight), di mana kita melarikan diri untuk menghindari ancaman; membeku (freeze), di mana kita merasa terjebak, tidak dapat mengatasi ancaman atau melarikan diri; dan meredam (fawn), ketika kita menjadi tenang atau ingin membantu. Reaksi-reaksi naluriah terhadap bahaya yang dirasakan ini pada dasarnya adalah strategi yang berbeda untuk menghadapi situasi yang mengancam.
Tanda-tanda untuk mengenali perilaku respons freeze
Kondisi tak bergerak yang disertai dengan perhatian sering kali merupakan respons terhadap situasi atau pengalaman traumatis atau stres yang berkepanjangan. Karena tidak bersifat kronis, orang dapat sembuh dan melewati fase ini. Berikut beberapa tanda untuk mengidentifikasi perilaku ini.
Menunda-nunda pekerjaan
Prokrastinasi adalah tanda yang umum ketika seseorang berada dalam mode freeze. Kecemasan menyebabkan kita terus-menerus menunda tugas-tugas penting. Merasa kewalahan dan tidak yakin harus memulai dari mana akan memperburuk situasi. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak mampu dan tidak berharga. Ketakutan akan membuat kesalahan menyebabkan kita terlalu banyak berpikir, menghindari pengalaman baru, dan terlalu kritis terhadap diri kita sendiri. Hal ini menjadi sebuah siklus yang memperkuat respons freeze.
Selalu waspada
Dalam mode freeze, kewaspadaan seseorang meningkat. Ini bisa berarti terus-menerus mengecek kondisi ruangan, memperhatikan ekspresi wajah, dan mencari tanda-tanda bahaya di sekelilingnya. Pikiran cemas tentang diri kita sendiri atau orang lain memenuhi kepala orang tersebut. Meskipun kadang tidak terlihat jelas oleh orang lain, secara internal, kita tetap sangat waspada dan gelisah, selalu waspada terhadap potensi ancaman.
Lelah dan tidak bersemangat
Kita mungkin sering merasa lelah dan tidak bersemangat,yang dapat sangat memengaruhi kemampuan kita untuk beraktivitas sehari-hari. Tanda-tanda seperti kelelahan yang meningkat dan tidur lebih lama dari biasanya menjadi tanda-tanda utama. Hal-hal yang biasanya memotivasi dan menggairahkan kita tidak lagi memiliki daya tarik yang sama. Kita kekurangan energi untuk melakukan tugas-tugas sederhana sekalipun dan mungkin merasa hampir menyerah.
Hidup menyendiri
Dalam mode freeze,kita sering kali mengisolasi diri kita sendiri karena kita tidak memiliki energi untuk berada dalam situasi sosial. Ini berarti kita membatalkan rencana dan melewatkan acara, dan lebih memilih untuk tinggal di rumah saja. Kita tidak lagi menikmati mengobrol dan berinteraksi dengan orang lain seperti dulu. Berpikir untuk mempertahankan kehidupan sosial pun terasa seperti upaya yang luar biasa berat.
Merasa terkucilkan
Kita mungkin merasa terputus dari kenyataan dan tidak lagi membahas hal-hal penting dengan orang lain. Hal ini dapat menciptakan jarak dan keterpisahan dari orang-orang di sekitar kita. Sebagai contoh, kita mungkin kesulitan untuk fokus dan secara aktif berinteraksi dalam percakapan yang bermakna. Keterputusan ini dapat menyebabkan perasaan kehilangan, yang semakin memperkuat perasaan terpisah secara emosional dari masa kini.