Refluks asam lambung: Pengertian, sebab, gejala, penyembuhan dan pengobatan
Apa ceritanya
Menderita asam lambung? Inilah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang kondisi tersebut.
Kalau Anda berisiko mengalami refluks asam lambung sehabis menikmati makanan favorit, jangan khawatir, Anda tidak sendirian.
Hampir semua orang mengeluhkannya, walaupun sudah mengikuti gaya hidup yang relatif sehat.
Dari penyebab hingga pengobatan, Aakash Bansal, pakar nutrisi berpengalaman, pendiri, dan ahli kebugaran di FormFit menjelaskan serba-serbi refluks asam lambung.
Pengertian
Refluks terjadi saat asam lambung mencapai kerongkongan
Biasanya, sfingter esofagus (otot halus kerongkongan) bagian bawah menutup ketika makanan melewatinya.
Namun, jika otot tersebut terlalu sering membuka, asam dari lambung kita akan mencapai kerongkongan. Hal itu menyebabkan gangguan pencernaan yang disebut refluks asam lambung.
"Kebanyakan orang sering merasakan sakit, sensasi terbakar di tengah dada. Istilah kedokteran untuk hal ini adalah refluks asam lambung," jelas Aakash Bansal.
Penyebab
Kelebihan berat badan atau merokok dapat sebabkan refluks asam lambung
Ada beberapa penyebab yang dapat membuat seseorang mengalami refluks asam lambung.
"Kelebihan berat badan, hamil, atau kebiasaan merokok dapat meningkatkan kemungkinan refluks asam lambung," ungkap Bansal.
Ngemil sebelum tidur menjadi penyebab utama lain penyakit ini.
"Selain itu, makan dalam porsi besar, minum alkohol, teh, kopi, atau minuman berkarbonasi biasanya dapat menimbulkan refluks asam lambung," tambahnya.
Gejala
Kita mungkin alami sakit tenggorokan, suara serak, dan rasa tidak nyaman
Selain bersendawa, nyeri dada, dan mual, ada sejumlah gejala lain yang dapat dialami seseorang selama refluks asam lambung.
"Refluks asam lambung dapat mengakibatkan sakit tenggorokan dan suara serak serta meninggalkan rasa tidak enak di mulut," beber Bansal.
Seseorang bahkan bisa mengalami mengi, penurunan berat badan yang tidak terduga, dan batuk kering.
"Mulas merupakan gejala refluks asam lambung lain yang paling umum," pungkasnya.
Pengobatan rumahan
'Makan dalam porsi kecil dan hindari makan sebelum tidur'
Dalam kebanyakan kasus, refluks asam lambung dapat dikendalikan di rumah dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup.
"Ada langkah-langkah tertentu yang dapat Anda ambil untuk menghindari refluks asam lambung, seperti makan dalam porsi kecil, tidak makan mendekati waktu tidur, menjaga berat badan tetap terkendali, dan berhenti merokok ," saran Bansal.
Selain itu, kita juga bisa menghindari mengenakan pakaian ketat.
Pengobatan
'Minta bantuan dokter jika obat yang dijual bebas tidak efektif'
Barangkali ada kasus ketika obat-obatan dan perubahan gaya hidup sekalipun gagal meringankan kondisi seseorang.
"Jika perubahan gaya hidup dan obat-obatan apotek tidak meredakan mulas, sebaiknya pergilah ke dokter. Dokter mungkin menganjurkan operasi jika Anda terkena komplikasi GERD (penyakit refluks gastroesofageal)," ujar Bansal.
Pengobatan hanya dilakukan sebagai upaya terakhir ketika obat-obatan terbukti tidak efektif.