Republik Dominika akan menguji empat hari kerja dalam seminggu bagi karyawan
Republik Dominika sedang mempersiapkan program percontohan enam bulan yang menarik mulai bulan depan, yang akan memperkenalkan empat hari kerja dalam seminggu bagi perusahaan publik dan swasta. Diumumkan pada tanggal 15 Januari, inisiatif ini akan memotong jam kerja karyawan dari 44 menjadi 36 jam per minggu, tanpa mempengaruhi gaji mereka. Menteri Tenaga Kerja Luis Miguel de Camps mengatakan dalam pernyataan publiknya bahwa program ini "memprioritaskan masyarakat, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan," dan mendorong produktivitas yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Perusahaan yang berpartisipasi dan proses pemantauan
Beberapa perusahaan diperkirakan akan ikut serta dalam uji coba ini, termasuk raksasa telekomunikasi Amerika Latin Claro, perusahaan listrik EGE Haina, perusahaan alat berat IMCA, dan badan asuransi kesehatan nasional milik pemerintah. Universitas lokal akan bertanggung jawab untuk memantau dan menganalisis dampak dari langkah inovatif ini, dengan fokus pada perubahan kesehatan pekerja dan bagaimana keseimbangan kehidupan kerja mereka terpengaruh.
Inisiatif empat hari kerja dalam seminggu di Belgia dan Inggris
Pada bulan Februari 2022, Belgia menjadi negara Eropa pertama yang memberikan hak kepada pekerja untuk menyelesaikan satu minggu kerja penuh dalam empat hari, bukan lima hari tanpa kehilangan gaji mereka. Inggris menyusul pada tahun 2023, meluncurkan uji coba empat hari kerja dalam seminggu yang terbesar di dunia. Uji coba selama enam bulan ini melibatkan sekitar 61 perusahaan dan 3.300 karyawan, dan hasilnya diperiksa oleh para peneliti di Universitas Cambridge dan Oxford dan Boston College, serta kelompok advokasi lainnya.
Negara-negara lain menjajaki minggu kerja yang lebih pendek
Inisiatif Republik Dominika sejalan dengan upaya serupa yang dilakukan negara lain. Anggota parlemen Chile tahun lalu menyetujui rancangan undang-undang yang mengurangi jam kerja dalam seminggu dari 45 menjadi 40 jam. Di Amerika Serikat, beberapa perusahaan juga menerapkan minggu kerja yang lebih pendek. Perubahan ini terjadi di tengah meningkatnya diskusi mengenai pengurangan jam kerja dan peningkatan fleksibilitas tempat kerja, yang semakin mendapat perhatian selama pandemi COVID-19.
Apakah empat hari kerja dalam seminggu akan berhasil di India?
Menurut Forbes India, sebagian besar organisasi pemerintah dan non-pemerintah mengikuti enam hari kerja. Meskipun banyak bisnis di kota-kota besar dan kota-kota Tier-1 dan Tier-2 telah menerapkan lima hari kerja dalam seminggu, kota-kota kecil dan kota besar menganggapnya aneh. Banyak profesional di India percaya bahwa jika negara tersebut menerapkan empat hari kerja dalam seminggu, maka hari Jumat akan terjadi tumpukan pekerjaan, yang akan berlanjut hingga hari Senin, yang merupakan hari yang paling dibenci. Karyawan akan merasakan lebih banyak tekanan untuk bekerja.