5 mitos rambut rontok yang tidak boleh lagi dipercayai
Apa ceritanya
Rambut rontok dapat terjadi karena sejumlah faktor dan ada berbagai perawatan serta pengobatan rumahan yang tersedia untuk mengendalikannya.
Namun, orang-orang punya pendapat berbeda tentang kondisi tersebut dan akan memberi tahu kita hal-hal tertentu yang kita yakini kebenarannya secara ilmiah dan menganggapnya sebagai fakta.
Padahal sebagian besar keyakinan ini keliru dan menimbulkan stres yang tidak perlu.
Berikut lima mitos seputar rambut rontok.
#1
Terlalu sering pakai topi dapat sebabkan rambut rontok
Banyak orang mengklaim bahwa terlalu sering memakai topi dapat menyebabkan rambut rontok karena kulit kepala kita tidak bisa bernapas dan keringat serta panas mengendurkan folikel rambut.
Padahal, klaim tersebut sangatlah keliru karena oksigen yang dibutuhkan folikel rambut untuk pertumbuhan berasal dari aliran darah, bukan dari udara di sekitarnya.
Namun, pastikan memakai topi yang bersih untuk menghindari infeksi rambut.
#2
Rambut rontok hanya dari sisi ibu
Kalau Anda menyalahkan ibu Anda atas masalah rambut rontok, maka berhentilah sekarang juga.
Rambut rontok biasanya disebabkan karena faktor genetik tetapi bisa juga dari pihak ayah, bukan hanya dari ibu.
Menurut penelitian, jika ayah kita mengalami pola kebotakan pria, maka ada kemungkinan besar kita juga mengalami kondisi tersebut.
#3
Kebotakan hanya dialami orang tua
Salah besar! Rambut rontok atau kebotakan tidak terbatas pada usia berapa pun dan bisa terjadi kapan saja.
Kita bisa melihat tanda-tanda kerontokan rambut pada usia 20-an atau 30-an dan dibutuhkan beberapa tahun hingga mencapai tahap lebih lanjut.
Menurut American Hair Loss Association, pola kebotakan pria dialami oleh 66% pria Amerika pada usia 35 tahun.
#4
Penggunaan produk penata rambut berdampak pada kerontokan
Kebanyakan orang percaya, produk penata rambut seperti gel rambut, wax, dan semprotan rambut mengakibatkan rambut rontok.
Tetapi, kecuali kita menggunakan produk-produk ini secara berlebihan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Rambut rontok baru terjadi ketika akar folikel rambut rusak.
Namun, berhati-hatilah karena terlalu sering memakai produk tersebut merusak rambut dan membuatnya rapuh, kaku, dan lengket, yang secara tidak langsung berdampak pada kerontokan rambut.
#5
Sering keramas dan pakai sampo memicu rambut rontok
Setiap kali kita mencuci rambut, kita melihat banyak helai rambut di saluran pembuangan.
Kita pun otomatis berasumsi bahwa keramaslah yang jadi biang keroknya.
Siklus rambut kita menentukan pertumbuhan, kerontokan, regenerasi, dan pertumbuhannya kembali.
Keramas membersihkan rambut dan mencegah ketombe, sehingga mengurangi kemungkinan rambut rontok.
Namun, berhati-hatilah saat keramas karena jika tidak, kerusakan rambut akan terjadi.