Ilmuwan mengungkap misteri dari panda raksasa berwarna cokelat yang langka
Para ilmuwan telah menemukan alasan genetik di balik warna bulu cokelat-putih yang unik dari panda raksasa langka yang ditemukan secara eksklusif di Pegunungan Qinling, Tiongkok. Sebuah studi dalam jurnal PNAS mengungkapkan bahwa warna bulu ini dihasilkan dari variasi alami dan bukan dari perkawinan sedarah, yang dapat membantu pengembangbiakan panda-panda ini di penangkaran, karena spesies ini dianggap rentan.
Warna bulu unik panda cokelat terkait dengan mutasi gen
Dipimpin oleh Dr. Fuwen Wei dan Dr. Dengfeng Guan, penelitian ini menemukan bahwa penghapusan 25 bp pada gen Bace2 menyebabkan warna bulu yang berbeda. Mutasi ini terjadi pada dua panda Qinling, tetapi tidak terjadi pada panda dari provinsi Sichuan, tempat sebagian besar panda raksasa hidup. Wei menyatakan bahwa mutasi genetik ini "lebih mungkin terjadi akibat variasi alami daripada perkawinan sedarah," karena Qizai, seekor panda coklat yang ditangkarkan, memiliki orang tua yang tidak memiliki hubungan kekerabatan.
Analisis mikroskop dan mikroskop elektron transmisi
Tim peneliti menganalisis bulu Qizai menggunakan mikroskop dan mikroskop elektron transmisi, membandingkannya dengan sampel bulu dari tiga panda hitam-putih. Mereka menemukan bahwa bulu cokelat Qizai memiliki melanosom yang lebih sedikit dan lebih kecil melanosom, yang menentukan pigmen kulit dan rambut pada mamalia. Selain itu, melanosom ini cenderung berbentuk tidak beraturan, yang mengarah pada identifikasi mutasi yang bertanggung jawab atas warna bulunya.
Alat pengeditan gen CRISPR-Cas9 mengonfirmasi temuan
Untuk memverifikasi temuan mereka, para peneliti menggunakan alat pengeditan gen CRISPR-Cas9 untuk menghapus urutan genetik yang menyebabkan mutasi gen Bace2 pada 78 tikus laboratorium. Perubahan ini mengurangi jumlah dan ukuran melanosom pada tikus, sehingga menghasilkan warna bulu coklat muda. Wei menjelaskan bahwa hal ini menegaskan potensi penghapusan untuk mengubah warna bulu pada mamalia, sehingga sangat mungkin mutasi tersebut memengaruhi warna bulu panda coklat.
Implikasi untuk konservasi dan pengembangbiakan panda coklat
Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang pengembangbiakan panda cokelat langka, yang memiliki nilai ilmiah dan hias yang signifikan. Tiejun Wang, seorang profesor di University of Twente yang tidak terlibat dalam penelitian ini, memuji upaya tim peneliti dan menyebut penemuan ini sebagai "perkembangan positif" bagi mereka yang peduli terhadap spesies ini. Penelitian lebih lanjut pada panda coklat dan model tikus knockout akan memberikan lebih banyak informasi tentang efek fungsional dari mutasi ini.