Dalam perjalanan menuju spiritualitas? Berhentilah mempercayai mitos-mitos ini terlebih dahulu
Spiritualitas telah mengubah kehidupan jutaan orang di seluruh dunia. Dari menanamkan kembali harapan hingga membuat orang lebih tenang, spiritualitas telah menjadi pancaran inspirasi selama berabad-abad. Namun, terlepas dari popularitasnya, berbagai kesalahpahaman tentangnya menghalangi orang-orang yang berencana untuk melakukan perjalanan spiritual. Tanpa basa-basi lagi, mari kita sanggah lima mitos paling umum tentang spiritualitas dengan pembicaraan nyata.
Mitos 1: Spiritualitas adalah tentang menjadi religius
Tidak, spiritualitas bukan tentang menjadi religius karena keduanya adalah bidang yang berbeda. Dalam spiritualitas, Anda tidak percaya pada satu entitas tertentu atau mengikuti serangkaian tradisi, kebiasaan, khotbah, dan pengamatan saat mempraktikkannya. Anda juga tidak percaya pada agama atau apa pun yang berkaitan dengan sekte. Sebaliknya, ini tentang menyesuaikan diri dan menerima kesempurnaan bawaan Anda.
Mitos 2: Spiritualitas adalah untuk orang dewasa yang lebih tua atau orang suci
Salah. Spiritualitas dimaksudkan untuk semua orang, terlepas dari usia, jenis kelamin, kasta, keyakinan, agama, profesi, atau alasan diskriminatif lainnya. Baik muda atau tua, pengusaha atau orang suci, kita semua menginginkan jawaban atas banyak pertanyaan dalam hidup kita, yang mana spiritualitas dapat membantu kita. Selain itu, tidak ada batasan usia untuk memulai perjalanan spiritual. Seseorang dapat memupuk spiritualitas ke dalam hidup mereka ketika diperlukan.
Mitos 3: Dalam spiritualitas, Anda menyerah pada kesenangan materi
Di dunia nyata, spiritualitas dan kesenangan material tidak saling bertentangan. Sebaliknya, yang spiritualitas memberi kita lebih banyak alat untuk mencapai kesenangan material. Spiritualitas mempertajam pikiran Anda dan membersihkannya dari gangguan, yang kemudian membantu Anda mencapai tujuan Anda. Banyak orang di seluruh dunia mengejar spiritualitas sambil berusaha sepanjang waktu untuk mengubah keinginan materialistis mereka menjadi kenyataan hidup.
Mitos 4: Spiritualitas hanya dimaksudkan untuk orang yang berpikiran lemah
Memang benar bahwa orang yang mengalami beberapa kesengsaraan dalam hidup dapat menemukan hiburan melalui spiritualitas, namun tidak hanya sebatas itu saja. Spiritualitas lebih tentang pencegahan daripada pengobatan. Tragedi dan keberhasilan adalah bagian dari kehidupan setiap orang. Dengan spiritualitas, orang dapat belajar untuk merangkul keduanya. Oleh karena itu, Anda bukanlah orang yang lemah ketika mengejar spiritualitas tetapi lebih kuat dari kebanyakan manusia.
Mitos 5: Orang dengan spiritual selalu bahagia dan damai
Kesedihan dan kesengsaraan tidak mengabaikan orang-orang yang sedang berlatih spiritualitas. Sebaliknya, orang dengan spiritual menjadi lebih sadar akan diri mereka sendiri dan merangkul semua emosi dalam hidup mereka. Meskipun spiritual, Anda mungkin akan tetap merasakan marah, sedih, atau frustrasi. Namun, Anda akan menjadi lebih kuat dari keadaan Anda dan akan mampu tetap tenang dan memproses emosi tersebut dengan kedewasaan. Anda akan menjadi pelatih hidup Anda sendiri.