
Menjelajahi arsitektur kolonial Surabaya
Apa ceritanya
Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, menyimpan banyak peninggalan arsitektur kolonial yang menarik.
Bangunan-bangunan ini tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah, tetapi juga menawarkan keindahan tersendiri bagi para pencinta arsitektur.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa permata arsitektur kolonial yang ada di Surabaya dan memahami pentingnya menjaga warisan budaya ini.
Tip 1
Gedung Grahadi: Simbol kejayaan masa lalu
Gedung Grahadi adalah salah satu bangunan kolonial paling terkenal di Surabaya.
Dibangun pada abad ke-18, gedung ini awalnya digunakan sebagai tempat tinggal gubernur Belanda.
Arsitekturnya yang megah dengan pilar-pilar besar dan taman yang luas mencerminkan kejayaan masa lalu.
Saat ini, Gedung Grahadi berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Timur dan sering digunakan untuk acara-acara resmi.
Tip 2
Hotel Majapahit: Kemewahan klasik
Hotel Majapahit adalah contoh lain dari arsitektur kolonial yang menawan di Surabaya.
Didirikan pada tahun 1910 dengan nama Hotel Oranje, hotel ini menawarkan kemewahan klasik dengan sentuhan modern.
Interiornya dihiasi dengan detail-detail elegan seperti lantai marmer dan lampu gantung kristal.
Menginap di sini memberikan pengalaman unik seolah kembali ke masa lalu namun tetap nyaman.
Tip 3
Balai Pemuda: Pusat kebudayaan bersejarah
Balai Pemuda merupakan pusat kebudayaan bersejarah yang dulunya dikenal sebagai Simpangsche Societeit saat zaman kolonial Belanda.
Bangunan ini memiliki desain khas Eropa dengan jendela-jendela besar dan atap tinggi.
Kini, Balai Pemuda sering digunakan untuk pertunjukan seni dan pameran budaya lokal, menjadikannya tempat ideal untuk menikmati seni sekaligus belajar sejarah.
Tip 4
Rumah Sakit Darmo: Warisan medis kolonial
Rumah Sakit Darmo adalah salah satu rumah sakit tertua di Surabaya yang didirikan pada awal abad ke-20 oleh komunitas Belanda setempat.
Arsitekturnya menggabungkan gaya Eropa klasik dengan elemen tropis lokal seperti ventilasi silang untuk sirkulasi udara optimal.
Meski telah mengalami renovasi modernisasi, bangunan utama rumah sakit masih mempertahankan pesona aslinya sebagai bagian dari warisan medis kota.
Dengan melestarikan bangunan-bangunan bersejarah ini, kita tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga memperkaya identitas kota Surabaya bagi generasi mendatang.