Mengatakan hal-hal ini pada putra Anda bisa mendorong maskulinitas toksik
Orang tua mungkin menggunakan frasa tertentu saat berbicara dengan anak laki-laki yang secara tidak sengaja dapat membuat sang anak merasa lebih unggul dari perempuan, dan berpikir bahwa dia harus selalu tangguh. Meskipun ada transisi bertahap dalam masyarakat untuk memperlakukan anak-anak secara setara, penggunaan kata-kata dan praktik patriarki tertentu yang tidak disengaja dapat memengaruhi pikiran anak laki-laki. Jangan mengatakan hal-hal ini kepada anak laki-laki Anda.
'Ini pekerjaan perempuan'
Hindari stereotip gender dan ajari putra Anda bahwa suatu pekerjaan tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan gender. Pikiran seorang anak sangat sederhana; jangan memperumitnya dan menumbuhkan stereotip gender dengan membedakan antara warna merah muda dan biru. Sebagai gantinya, tawarkan juga mainan dan aktivitas yang ditujukan untuk anak perempuan. Dorong anak untuk membaca buku atau menonton film yang menampilkan peran gender non-tradisional.
'Anak laki-laki tidak boleh menangis'
Dorong anak laki-laki untuk menjadi ekspresif dan ajari dia untuk mengungkapkan perasaannya secara terbuka alih-alih memperkuat stereotip gender dengan mengatakan hal-hal seperti "Anak laki-laki tidak boleh menangis," atau "Kamu bertingkah seperti perempuan." Menurut sebuah penelitian, laki-laki yang menyembunyikan emosinya cenderung mengalami depresi dan memiliki pikiran untuk bunuh diri. Karena itu, dengarkan dan bantu putra Anda mengekspresikan emosi dengan jelas dan terbuka.
'Pria bekerja di luar dan perempuan bekerja dalam rumah'
Perempuan tidak melulu menangani pekerjaan rumah tangga sementara laki-laki bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah. Baik pria maupun wanita dapat bekerja dan pulang bersama untuk berbagi pekerjaan rumah tangga. Karena itu, ajari putra Anda melakukan pekerjaan rumah tangga dasar seperti memasak, membersihkan, atau menjaga adik. Jangan membuat anak beranggapan pekerjaan-pekerjaan tersebut khusus untuk perempuan.
'Harus berani' atau 'tegar'
Jangan pernah memberi tahu putra Anda untuk "bersikap berani", atau "tegar" karena kata-kata ini dapat memengaruhi perilakunya, membuat putra Anda percaya bahwa dia harus tangguh, agresif, atau kasar untuk menjadi seorang pria. Sebaliknya, ingatkan dia agar tidak mengungkapkan kemarahan dan frustrasi dengan cara yang mengancam orang lain. Ajari dia penyelesaian konflik secara damai dan dorong dia untuk bersikap peduli.