
Mencicipi Hidangan Penutup Tradisional Jawa di Yogyakarta
Apa ceritanya
Yogyakarta, kota yang kaya akan budaya dan tradisi, menawarkan berbagai hidangan penutup tradisional Jawa yang menggugah selera. Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang autentik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa hidangan penutup tradisional yang wajib dicoba saat berkunjung ke Yogyakarta.
Klepon
Kelezatan Klepon yang Manis
Klepon adalah bola-bola ketan hijau kecil yang diisi dengan gula merah cair dan dilapisi kelapa parut. Saat digigit, gula merahnya meleleh di mulut, menciptakan sensasi manis yang unik. Klepon biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup dalam acara-acara khusus. Rasanya yang manis dan teksturnya yang kenyal membuat klepon menjadi favorit banyak orang.
Getuk Lindri
Legitnya Getuk Lindri
Getuk lindri terbuat dari singkong kukus yang ditumbuk halus dan dicampur dengan gula serta pewarna makanan alami untuk memberikan warna menarik. Setelah itu, adonan dibentuk menjadi gulungan kecil-kecil sebelum disajikan dengan taburan kelapa parut di atasnya. Getuk lindri memiliki rasa manis lembut dan tekstur kenyal, cocok dinikmati sebagai teman minum teh sore hari.
Jenang Grendul
Sensasi Rasa Jenang Grendul
Jenang grendul adalah bubur ketan hitam dengan kuah santan kental dan gula merah cair sebagai pemanisnya. Hidangan ini memiliki rasa gurih dari santan berpadu sempurna dengan manisnya gula merah. Jenang grendul sering disajikan hangat sehingga cocok dinikmati pada pagi atau malam hari untuk menghangatkan tubuh.
Wedang Ronde
Nikmatnya Wedang Ronde yang Hangat
Wedang ronde adalah minuman hangat khas Jawa berupa bola-bola tepung ketan berisi kacang tanah cincang dalam kuah jahe hangat manis. Minuman ini sering dinikmati saat cuaca dingin karena dapat menghangatkan tubuh sekaligus menyegarkan tenggorokan dengan rasa jahenya yang khas. Dengan mencoba berbagai hidangan penutup tradisional Jawa ini, Anda tidak hanya menikmati kelezatan kuliner tetapi juga merasakan kekayaan budaya Yogyakarta secara langsung melalui cita rasanya.