Memahami umur simpan rempah-rempah
Rempah-rempah dan herba umum seperti cengkeh, kunyit, rosemary, sage, dan kayu manis memiliki kualitas antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Lemari bumbu yang lengkap tidak hanya meningkatkan rasa tetapi juga mencegah pembusukan dan menambah warna pada masakan. Namun, jika Anda sudah lama mengumpulkan bumbu dan rempah, Anda mungkin bertanya-tanya tentang tanggal kadaluwarsanya dan kapan saat yang tepat untuk mengisinya kembali.
Penyimpanan dan pemrosesan
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mendefinisikan rempah-rempah sebagai zat nabati aromatik, baik utuh, pecah, atau digiling, yang terutama digunakan untuk keperluan bumbu. Rempah-rempah berasal dari akar, kulit kayu, atau batang yang dikeringkan, sedangkan herba berasal dari daun kering atau segar. Umur simpan bumbu dan rempah kering tergantung pada jenis, pengolahan, dan penyimpanan. Umumnya, bumbu olahan utuh atau sedikit lebih tahan lama dibandingkan bumbu halus.
Penyimpanan itu penting
Jika disimpan dengan benar, rempah-rempah utuh seperti merica, cengkeh, biji sawi, biji adas, dll. akan mempertahankan kualitasnya hingga empat tahun, karena luas permukaannya yang berkurang meminimalkan paparan terhadap udara, cahaya, dan kelembapan, sehingga menjaga minyak aromatik dan senyawa rasanya lebih baik daripada varietas tanah. Garam merupakan pengecualian dan tetap dapat digunakan tanpa batas waktu karena komposisi utamanya berupa natrium klorida, yang menghambat pertumbuhan bakteri.
Minyak pengawet
Minyak aromatik yang terkandung dalam bumbu utuh memainkan peran penting dalam memperpanjang umur simpannya. Minyak ini mengandung senyawa mudah menguap yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma khas rempah-rempah. Saat rempah-rempah digiling, dihancurkan, atau diproses, minyak ini lebih terpapar udara, cahaya, dan kelembapan, sehingga menyebabkan oksidasi dan penguapan, yang seiring waktu dapat menurunkan kualitasnya.
Rempah-rempah tidak kadaluwarsa
Bumbu dan rempah kering biasanya tidak kadaluwarsa atau "busuk" dalam pengertian tradisional. Jika suatu bumbu dianggap sudah busuk, itu berarti bumbu tersebut telah kehilangan banyak rasa, potensi, dan warnanya. Biasanya aman menggunakan bumbu dan rempah kering yang sudah melewati tanggal terbaiknya, namun mungkin tidak beraroma seperti yang lebih segar.
Simpan dalam wadah kedap udara
Untuk memperpanjang umur simpan bumbu dan rempah-rempah Anda serta menghemat uang untuk penggantian, penting untuk meminimalkan paparan terhadap udara, panas, cahaya, dan kelembapan. Penyimpanan yang optimal berarti menempatkannya di lokasi yang sejuk, kering, dan gelap, seperti dapur atau lemari, jauh dari sumber panas. Gunakan wadah yang tertutup rapat dan tidak berpori seperti kaca atau keramik, yang tahan udara dan lembab.
Jauhkan dari sumber panas
Wadah baja tahan karat dan timah juga menawarkan pilihan penyimpanan rempah-rempah yang layak, namun penting untuk menjauhkannya dari sumber panas. Meskipun pendinginan tidak diperlukan untuk sebagian besar bumbu, varietas merah seperti paprika dan cabai rawit mempertahankan warnanya lebih baik saat disimpan di lemari es. Demikian pula rempah-rempah yang mengandung minyak, seperti wijen dan biji poppy, mendapat manfaat dari pendinginan untuk mencegah ketengikan.
Mencegah jamuran
Kelembapan menyediakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan jamur. Spora jamur secara alami ada di udara, dan ketika hinggap pada rempah-rempah yang lembab, mereka dapat berkecambah dan berkembang biak, menyebabkan gumpalan keras yang menyebabkan rempah-rempah saling menempel. Jamur tidak hanya mempengaruhi penampilan rempah-rempah tetapi juga dapat menghasilkan racun yang mungkin berbahaya jika dikonsumsi. Oleh karena itu, buang semua bumbu yang menunjukkan tanda-tanda jamur.