Deretan makanan tradisional yang kembali jadi konsumsi harian kita
Sudah bukan zamannya lagi menonton resep masakan yang aneh-aneh dan membuatnya. Makanan yang dikonsumsi di masa lampau kini mulai hadir kembali di meja makan kita. Sereal, kacang-kacangan, biji-bijian, tepung, malt, dan jus yang sehat menggantikan bahan-bahan artifisial yang terdapat dalam makanan siap saji. Untungnya, makanan pengganti itu cukup mudah dibuat sekaligus menyehatkan.
Malt ragi: Sarapan bernutrisi untuk menyemangati hari Anda
Milet India yang disebut dengan ragi adalah serealia utuh bergizi yang kaya akan asam amino. Makanan tinggi serat ini bisa dijadikan sarapan yang sehat dan membantu Anda lebih bersemangat. Selain itu, berkat vitamin D yang tinggi, ragi dapat dikonsumsi sebagai minuman, diolah menjadi roti gulung, atau dimakan layaknya roti bersama sayuran. Ragi mencegah diabetes, anemia, serta turut menurunkan berat badan.
Nasi dadih fermentasi punya banyak khasiat
Kita sering mendengar para orang tua mengatakan bahwa makanan yang mereka konsumsi membuat mereka tetap bugar. Nasi dadih fermentasi termasuk salah satu dari makanan itu. Probiotik ini mengandung zat besi, potasium, dan kalsium. Para ahli menyatakan makanan tersebut mencegah kelelahan, artritis, kanker, mengurangi tekanan darah, dan meredakan sembelit. Selain berfungsi sebagai agen yang merawat kulit dan rambut, nasi fermentasi juga meningkatkan laktasi pada ibu menyusui.
Sattu: Minuman orang kere kini ada di setiap rumah
Kaya atau miskin, semua orang berusaha untuk sehat. Sattu, bahan makanan khas India yang harganya terjangkau, umumnya dikonsumsi oleh pekerja agar tetap berenergi sepanjang hari. Biasa dikonsumsi sebagai minuman, sattu tersedia dalam berbagai jenis seperti jowar (sorghum), barley, gandum, dan sebagainya. Pangan ini bekerja sebagai agen pendingin bagi tubuh manusia dan kaya akan mangan, magnesium, serta zat besi. Sattu juga menyeimbangkan kadar kolesterol dan gula.
Santap sayuran mentah, beri, dan buah musiman setiap hari
Semua dokter akan meminta Anda menambahkan banyak buah dan sayuran dalam konsumsi sehari-hari, karena makanan tersebut sarat dengan antioksidan dan fitonutrien. Sayur dan buah seperti wortel, umbi bit, beri, buah-buahan hijau, serta kacang-kacangan yang direndam mengurangi risiko berbagai penyakit. Para ahli sangat menganjurkan kita untuk memilih buah dan sayuran musiman (idealnya yang mentah) daripada yang non-musiman agar tubuh kita mendapat vitamin dan mineral pada saat yang tepat.