Kondisi Mentalitas Korban: 5 tips ampuh untuk menghadapinya
Orang dengan mentalitas korban mungkin menderita trauma atau masa-masa sulit untuk pulih, dan mereka mengembangkan teknik mengendalikan stres dengan cara yang tidak sehat. Kondisi Mentalitas korban dapat menyebabkan seseorang mengembangkan pandangan negatif tentang kehidupan di mana mereka merasa tidak bisa mengendalikan hidup mereka. Jika Anda mengalami hal yang sama, lanjutkan membaca untuk mendapatkan perspektif tentang cara menghadapinya.
Memahami fenomenanya
Orang yang selalu menyalahkan orang lain atau situasi atas kejadian buruk dalam hidupnya memiliki kondisi mentalitas korban. Mereka selalu menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada mereka. Karena mereka tidak percaya apapun adalah kesalahan mereka, mereka hampir tidak memiliki rasa tanggung jawab atas hidup mereka, hal-hal terjadi begitu saja pada mereka. Bahkan ketika seseorang menawarkan solusi, mereka meyakininya bahwa hal tersebut tidak akan berhasil.
Akar dari mentalitas korban
"Mentalitas korban berasal dari maladaptive coping strategies yang berkembang di masa kanak-kanak sebagai respons terhadap pengalaman buruk. Hal ini berkembang dari waktu ke waktu, seperti kebiasaan, dari satu pengalaman buruk tertentu hingga hampir semua kejadian yang tidak menguntungkan," jelas psikolog magang yang berbasis di Jaipur, Nikita Singhani.
Rayakan pencapaian Anda
Berhenti percaya bahwa ada kemenangan besar atau kecil, setiap kemenangan adalah kemenangan. Semakin Anda merayakan kemenangan Anda, semakin Anda memperkuat kepercayaan diri Anda. Dan dengan lebih percaya diri, ada sedikit ruang untuk memasuki kondisi mentalitas korban ini. Hal itu karena Anda menyadari bahwa Anda adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas hidup Anda. Latih cara menghargai diri sendiri seperti Anda ingin orang lain memperlakukan Anda.
Hadapi segala bentuk emosi negatif
Emosi negatif seperti kemarahan, iri hati, dan kecemburuan mungkin sering memaksa Anda untuk merasa tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikannya. Akui emosi negatif Anda - karena jika dibiarkan, emosi tersebut dapat berkembang menjadi kebencian, stres, dan perilaku menjengkelkan. Ingatkan diri Anda bahwa setiap orang akan bertindak untuk kepentingan dirinya sendiri. Kendalikan situasi dan jangan sampai segala bentuk emosi negatif menguasai Anda.
Selalu bersyukur
Mentalitas korban berasal dari rasa kekurangan. Ingat, ini adalah sebuah kondisi di pikiran dan Anda memiliki kekuatan penuh untuk mengubahnya. Ketika Anda merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidup, hal ini akan dengan mudah memicu Anda terjebak dalam kesedihan yang mendalam. Kuasai isi pikiran Anda dan fokus pada aspek positif dalam hidup Anda. Selalu bersyukur dengan apa yang ada sering kali membawa lebih banyak dampak positif.
Tetap waspada pada keyakinan yang membatasi Anda
Pengalaman dan ingatan hidup membentuk pandangan kita tentang kehidupan dan pemikiran internal kita. Pembatasan keyakinan dan pembatasan pikiran dapat membuat Anda melakukan tindakan menyakiti diri sendiri. Buat diri Anda sadar akan pikiran Anda, dan asal-usulnya dan fokuslah untuk menghentikan pembatasann keyakinan dan pikiran. Ingat, Andalah yang memiliki kekuatan untuk mengubah kondisi pembatasan keyakinan dan pikiran ini menjadi rasa kepercayaan diri. Anda memiliki kekuatan untuk mengubah narasi hidup Anda.
Merelakan Segalanya
Relakan dan hadapilah, Apabila Anda terjebak dalam situasi negatif. Atau, jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi di mana Anda dikelilingi oleh hal-hal negatif dan merasa tidak mungkin untuk pergi begitu saja, cobalah selalu bersabar agar tidak mudah tersinggung. Sekali lagi, tangani masalah ini dengan bijak, dan relakanlah.