Ketahui serba-serbi penyakit Alzheimer: Gejala, pengobatan, dan perawatan
Alzheimer merupakan gangguan neurologis progresif yang menyebabkan sel-sel otak mati, memengaruhi ingatan dan fungsi mental seiring berjalannya waktu. Tanda-tanda awal penyakit ini antara lain lupa percakapan dan kejadian yang belum lama berlangsung. Penyakit tersebut disebabkan oleh penumpukan protein yang tidak biasa di dalam dan sekitar sel-sel otak. Sebuah protein bernama tau mengganggu sel-sel otak, dan protein lain bernama amiloid membentuk plak di sekitar sel tersebut.
Begini kata ahli
Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang berkaitan dengan usia, yaitu menurunnya kemampuan berpikir serta keterampilan sosial dan perilaku. Biasanya, gejala awal terjadi pada pertengahan usia 60-an, tetapi ada varian bergejala dini yang menunjukkan gejala pada permulaan usia 30-an. Fungsi motorik penderitanya masih bertahan tetapi dia kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang terkait dengan ingatan dan perencanaan, sehingga kewalahan mengurus diri sendiri.
Cara mengenali gejala-gejala Alzheimer
Pada tahap awal penyakit ini, satu gejala umum yang dialami pasien adalah melupakan informasi yang baru diketahui. Perlahan-lahan, pasien mulai melupakan kejadian dan tanggal-tanggal penting atau menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali. Penyakit ini juga dapat mengakibatkan turunnya kemampuan menilai, kehilangan spontanitas, dan lambat menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Alzheimer kerap menyebabkan pasien berjalan tanpa tujuan dan tersesat. Perubahan suasana hati dan kecemasan juga sering terjadi.
Ingat 5 A Alzheimer
Lima A Alzheimer mengacu pada tahapan-tahapan penyakit ini. Agnosia: Ketidakmampuan mengenali rasa, suara, dan objek yang familier. Anomia: Ketidakmampuan mengingat nama. Afasia: Kegagalan berkomunikasi melalui ucapan dan sulit berbicara, atau memahami isyarat atau bahasa tertulis. Apraksia: Sulit melakukan rutinitas seperti berpakaian, memasak, dan sebagainya. Amnesia: Kehilangan ingatan termasuk fakta-fakta, pengalaman, dan informasi.
Diagnosa penyakit
Banyak pemeriksaan yang dapat dilakukan dokter untuk mendiagnosis kondisi ini. Tes-tes kognitif dan ingatan dilakukan untuk mengetahui kemampuan seseorang berpikir dan mengingat. Tes-tes fungsi neurologis, tes darah/urin, pemindaian CT pada otak, dan tes genetik juga dilakukan.
Faktor-faktor yang dapat tingkatkan risiko terkena Alzheimer
Dengan bertambahnya usia, risiko seseorang terkena Alzheimer pun bertambah. Penyakit ini umumnya menyerang orang-orang di atas 65 tahun. Orang yang memiliki riwayat keluarga Alzheimer lebih berisiko mengalaminya. Tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang. Merokok berlebihan juga dapat memicu Alzheimer karena racun dalam asap rokok menyebabkan stres dan peradangan sel.
Pengobatan Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit kompleks sehingga saat ini belum ada obat untuk penyakit tersebut. Namun, perawatan medis tertentu, perbaikan gaya hidup, dan dukungan mental kepada pasien dapat membantu meringankan gejala-gejalanya. Untuk gejala Alzheimer ringan dan sedang, obat-obatan seperti Galantamine, Donepezil, dan Rivastigmine biasanya diresepkan oleh dokter. Obat bernama Memantine diresepkan untuk perawatan penyakit Alzheimer sedang hingga berat.
Bagaimana cara merawat pasien Alzheimer?
Hal-hal sederhana dapat menjadi sulit bagi pasien Alzheimer setelah penyakit ini berkembang. Kesulitan tersebut dapat membuat penderita frustrasi dan gelisah. Jadi, buat rutinitas harian dan jadwalkan segala sesuatunya dengan bijak, biarkan pasien beristirahat di sela-sela kegiatannya. Permudah komunikasi dengan memandang ke arah mata dan tersenyum, serta menggunakan bahasa tubuh yang santai. Dorong kepercayaan diri pasien dan anjurkan dia mengonsumsi makanan bergizi.