Keranjang rempah-rempah Assam yang esensial
Masakan Assam merupakan permadani yang kaya akan cita rasa, yang sering kali dibayangi oleh hidangan India yang lebih dikenal secara internasional. Ini mewujudkan sebuah tradisi kuliner yang ditandai dengan kesederhanaan dan keaslian yang alami, yang sangat bergantung pada bahan-bahan lokal, termasuk perpaduan rempah-rempah yang khas. Lima rempah-rempah klasik khas Assam ini sangat penting bagi keahlian memasak negara bagian timur laut ini, yang membentuk tulang punggung cita rasanya.
Panch phoron: Campuran lima bumbu
Panch phoron adalah campuran lima rempah-rempah klasik dari Assam yang meliputi biji fenugreek, biji nigella, biji jintan, biji sawi hitam, dan biji adas dengan porsi yang sama. Campuran aromatik ini digunakan sebagai bumbu untuk dal, sayuran, dan acar. Ini melepaskan rasa yang kompleks ketika digoreng dengan minyak atau ghee pada awal memasak dan merupakan hal yang mendasar bagi banyak hidangan Assam.
Bhut Jolokia: Raja yang berapi-api
Bhut Jolokia, yang juga dikenal sebagai "cabe setan", merupakan salah satu cabai terpedas di dunia dan merupakan bahan pokok di dapur Assam. Digunakan secukupnya untuk menambahkan rasa pedas pada kari dan chutney, cabai ini memberikan rasa pedas yang kuat yang dapat menentukan keseluruhan hidangan. Penggunaannya bukan hanya tentang kepedasan; tetapi juga menambah kedalaman dan karakter pada masakan Assam.
Kala jeera: Biji aromatik
Kala jeera, juga dikenal sebagai biji jintan hitam, memiliki ukuran yang lebih kecil dan memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan biji jintan biasa. Biji-biji ini dihargai karena aroma tanahnya yang unik, yang sangat cocok dipasangkan dengan hidangan ikan—sumber protein utama di Assam. Kala jeera sangat efektif ketika dimasukkan ke dalam masala atau digunakan dalam bhuna, sebuah teknik yang melibatkan persiapan pasta bumbu goreng.
Methi: Daun yang pahit
Methi, atau daun fenugreek, merupakan komponen penting dalam masakan Assam meskipun memiliki rasa pahit yang melekat. Daun-daun ini, yang digunakan baik dalam keadaan segar maupun kering (disebut sebagai kasuri methi), memainkan peran yang signifikan dalam memperkaya cita rasa dari berbagai hidangan. Daun ini sebagian besar ditambahkan ke dalam kari dan lentil, di mana profil rasa mereka yang berbeda, yang melunak ketika dimasak, memberikan kontribusi terhadap harmoni rasa yang seimbang.
Jaati Kesar: Kunyit yang unik
Jaati kesar, bukan kunyit yang sebenarnya, mengacu pada stigma kering dari bunga pisang, yang digunakan dengan cara yang mirip dengan benang kunyit. Jaati kesar terutama digunakan untuk mewarnai dan membumbui penganan tradisional Assam, seperti paya (puding beras). Meskipun tidak memberikan rasa sekuat kunyit asli, jaati kesar memberikan aroma bunga yang halus dan warna yang cerah pada hidangan.