#HealthBytes: Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang minyak kanola
Kanola merupakan tanaman penghasil minyak yang diciptakan dengan bantuan persilangan. Minyak tersebut, yang diekstrak dengan menghancurkan bijinya, adalah minyak nabati yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Dalam kebanyakan kasus, tanaman ini direkayasa secara genetik demi meningkatkan kualitas minyak dan membuat tanaman tahan terhadap herbisida. Artikel ini membahas kemungkinan manfaat dan sisi negatif menggunakan minyak kanola.
Mengandung hanya sekitar 7% lemak jenuh
Minyak kanola dianggap sebagai salah satu minyak paling sehat berkat kandungan lemak jenuhnya yang rendah, yaitu 7%. Minyak itu juga sumber yang kaya asam lemak omega-3 ALA, yang diperoleh dari makanan dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Faktor-faktor tersebut menjadikan minyak ini pilihan yang bagus, khususnya bagi vegan dan orang-orang yang menjalani diet berbasis nabati.
Minyak dengan pemurnian tinggi akan memiliki nutrisi lebih sedikit
Produksi minyak kanola meliputi beberapa tahap pemurnian yang memerlukan panas tinggi dan terpaparnya biji pada bahan-bahan kimia. Butiran kanola juga menjalani proses pemucatan dan penghilangan bau, yang keduanya melibatkan perlakuan kimiawi. Proses kimiawi itu sendiri bisa berbahaya. Ditambah lagi, pemurnian juga menurunkan kadar nutrisi seperti asam lemak, antioksidan, dan vitamin penting dalam minyak tersebut.
Minyak kanola dapat menyebabkan inflamasi; kemungkinan risiko lainnya
Penelitian yang diadakan pada hewan menghubungkan minyak kanola dengan meningkatnya penanda inflamasi dan stres oksidatif. Sebuah penelitian yang diadakan pada tikus juga menegaskan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan dengan kandungan 10% minyak kanola mengalami penurunan antioksidan yang signifikan dan kenaikan kadar kolesterol jahat LDL. Inflamasi kronis dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker, dan karena itu harus dianggap serius.
Mungkin kurang bagus untuk ingatan dan fungsi otak
Dalam sebuah studi yang diadakan pada 180 peserta selama periode setahun, satu kelompok diberi menu makanan yang menyertakan minyak yang melalui proses pemurnian, termasuk minyak kanola. Peserta lain diberi menu makanan yang menggunakan 20-30 ml minyak zaitun ekstra murni setiap hari. Di akhir studi itu, tercatat bahwa kelompok yang mengonsumsi minyak zaitun murni mengalami peningkatan fungsi otak dibanding yang lain.