#HealthBytes: Semua yang perlu Anda ketahui tentang pemakaian oksimeter nadi
Karena pandemi COVID-19 belum berakhir, isolasi di rumah dianjurkan bagi para pasien yang tidak bergejala atau memiliki gejala ringan. Walau begitu, sangat penting untuk terus memonitor kesehatan mereka memakai termometer dan oksimeter nadi. Jika termometer membantu memantau suhu tubuh seseorang, oksimeter nadi, sebuah alat yang mirip jepitan, digunakan untuk mendeteksi kadar saturasi oksigen (Sp02). Baca terus untuk mengetahui selengkapnya.
Apa fungsi oksimeter nadi?
Oksimeter nadi mendeteksi seberapa baik jantung Anda memompa oksigen ke seluruh tubuh. Alat ini biasanya dipakai untuk memonitor kesehatan individu dengan kondisi yang dapat memengaruhi kadar oksigen darah seperti asma, pneumonia, dan belakangan, COVID-19. Nilai akhirnya digunakan untuk mengetahui kapasitas pernapasan seseorang dan menganalisa jika bantuan eksternal seperti ventilator dibutuhkan.
Panduan langkah-langkah menggunakan oksimeter nadi
Sangat penting untuk mengistirahatkan tubuh Anda kurang lebih 10 menit sebelum memeriksa kadar Sp02 karena beraktivitas dapat mengubah hasilnya. Untuk memulai, posisikan tangan Anda dengan tenang sejajar dada dan jepitkan oksimeter pada jari telunjuk. Beberapa angka akan muncul di layar sebelum hasil akhir ditampilkan. Perhatikan nilai akhir setelah oksimeter stabil.
Bagaimana cara membaca hasil dan kapan harus mencari bantuan?
Kadar Sp02 yang bernilai 95% atau lebih dianggap normal bagi individu sehat dan angka yang lebih rendah dapat mengindikasikan hipoksemia, kondisi terjadinya kekurangan oksigen yang mencapai jaringan. Orang-orang yang terkena COVID-19 sambil isolasi di rumah perlu memastikan bahwa hasil Sp02 mereka konsisten di atas 92%. Jika angkanya turun di bawah batas tersebut, diperlukan pemeriksaan medis dengan segera.
Selagi mencari bantuan, minta pasien berbaring tengkurap
Mengingat dampak berbahaya COVID-19 terhadap pelayanan kesehatan di negara kita, pasien semakin kesulitan mendapat pertolongan medis secara langsung ketika kondisi mereka memburuk. Selagi berusaha mencari pertolongan untuk pasien yang Sp02-nya menurun, mintalah pasien berbaring tengkurap di atas perut. Teknik ini disebut proning. Posisi itu sudah terbukti secara medis untuk meningkatkan oksigenasi pada pasien.