Mematahkan mitos tentang vitiligo
Vitiligo adalah kondisi kesehatan autoimun kronis yang menyebabkan bercak putih atau pigmentasi pada kulit. Hal ini terjadi ketika melanosit, yang bertanggung jawab atas warna alami kulit Anda, dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh Anda sendiri. Hari ini, mari kita sanggah lima mitos paling umum seputar penyakit ini yang membuat hidup penderitanya menjadi lebih sulit.
Vitiligo disebabkan oleh diet
Banyak yang percaya bahwa vitiligo disebabkan oleh pola makan yang salah, terutama ketika seseorang mengonsumsi susu setelah makan ikan. Namun, hal ini tidak benar, menurut penelitian. Kondisi ini bersifat autoimun dan sering dikaitkan dengan faktor genetik dan lingkungan. Para dokter mengatakan bahwa penyakit ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh pilihan makanan.
Vitiligo dapat menular
Yang menambah penderitaan mereka yang terkena vitiligo adalah bahwa orang-orang menghindari berada di sekitar mereka karena mereka takut tertular. Namun, tidak seperti banyak kondisi kulit lainnya, vitiligo TIDAK menular, yang berarti tidak menyebar dari satu orang ke orang lain jika mereka berbagi barang yang sama, makan bersama, saling menyentuh, mentransfer darah, atau melakukan hubungan seksual.
Vitiligo dapat disembuhkan
Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Meskipun perawatan vitiligo tidak memberikan hasil langsung, perawatan ini juga tidak membantu seseorang mendapatkan kembali warna kulit aslinya. Perawatan hanya dapat menghentikan penyebaran vitiligo ke bagian tubuh lainnya. Selain itu, pigmentasi dapat memudar seiring berjalannya waktu dan pasien harus secara konsisten mengikuti perawatan untuk menghindari penyebaran vitiligo. Perawatan hanya dapat menghentikan atau memperlambat perubahan warna.
Vitiligo disebabkan oleh kerusakan akibat sinar matahari
Banyak yang percaya bahwa vitiligo disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan. Mereka juga berpikir bahwa penggunaan pemutih yang berlebihan pada kulit atau penggunaan krim pemutih kulit yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi ini. Namun, kepercayaan ini tidak benar karena vitiligo, sekali lagi, adalah gangguan autoimun. Vitiligo lebih banyak menyerang lapisan kulit bagian dalam daripada lapisan kulit luar dan terbuka.
Semua bercak putih adalah vitiligo
Banyak masalah yang berhubungan dengan kulit yang dapat menyebabkan bercak putih dan vitiligo hanyalah salah satunya. Penyakit-penyakit ini termasuk nevus, luka bakar, kusta, dan beberapa infeksi jamur, dan lain-lain. Bahkan mitos bahwa vitiligo berhubungan dengan kusta atau kanker kulit sama sekali tidak berdasar, ketiga kondisi tersebut berbeda satu sama lain. Pada vitiligo, produksi pigmen kulit alami melambat atau berhenti sama sekali.