Hari Perawat Sedunia 2022: Kisah legendaris Florence Nightingale
Apa ceritanya
Hari Perawat Sedunia diperingati setiap tahun pada 12 Mei untuk merayakan ulang tahun Florence Nightingale, pelopor perawat modern.
Hari itu ditetapkan oleh Dewan Perawat Internasional (ICN) pada tahun 1965 dan mulanya dicanangkan Dorothy Sutherland dari Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan Amerika Serikat.
Baca terus untuk mengetahui berbagai kontribusi Nightingale di sektor kesehatan.
Awal karier
Nightingale bertekad jadi perawat meski orang tuanya keberatan
Nightingale lahir pada 12 Mei 1820, dalam keluarga Inggris yang kaya raya.
Selama waktu itu, perawat dianggap sebagai pekerjaan dengan status sosial yang rendah, dan para perawat juga mengalami penyalahgunaan alkohol.
Pada usia 16 tahun, Nightingale bertekad menjadi perawatan walaupun orang tuanya keberatan. Pada tahun 1850, ia pun memulai pendidikan medis.
Nightingale ditugaskan sebagai Pengawas di sebuah rumah sakit khusus perempuan pada tahun 1853.
Lady with the Lamp
Asal-usul julukan 'Lady with the Lamp'
Selama Perang Krimea yang terjadi antara tahun 1853 hingga 1856, Nightingale bersama 38 relawan perawat perempuan tiba di Rumah Sakit Barrack di Scutari dan menyaksikan sejumlah tentara yang terluka.
Di antara tentara itu banyak pula yang tertular infeksi.
Nightingale pun mulai merawat pasukan Inggris yang terluka dan mengurus mereka sepanjang waktu sambil menenteng lampu.
Itulah yang membuatnya mendapatkan julukan "Lady with the Lamp".
Pie chart
Dia memopulerkan diagram lingkaran
Nightingale juga dikenal sebagai ahli statistik yang hebat.
Dia dianggap memopulerkan diagram lingkaran, walaupun diagram itu pertama kali dibuat pada tahun 1801 oleh William Playfair.
Diagram lingkaran yang digunakan olehnya disebut "coxcomb" yang ia rancang bersama ahli epidemiologi Inggris William Farr.
Diagram lingkaran itu menggambarkan jumlah kematian tidak berdasar akibat infeksi yang dapat dicegah selama Perang Krimea.
Pencapaian
Pencapaiannya
Sepanjang kariernya, Nightingale bergelut dalam kesehatan sanitasi.
Dia berusaha mengangkat perawat sebagai profesi yang dihormati dan pada tahun 1859, dia menerbitkan buku pertamanya Notes on Nursing: What it is and What it is Not .
Pada 1860, Nightingale mendirikan Nightingale School of Nursing, sekolah ilmiah pertama yang mengajarkan ilmu keperawatan di London.
Pada tahun 1907, ia pun menjadi wanita pertama yang menerima Order of Merit atau tanda kehormatan dari Ratu Inggris.
Peninggalan
Peninggalannya berlanjut bahkan setelah ia wafat
Nightingale meninggal dunia di usia 90 tahun pada 13 Agustus 1910.
Setelah kepergiannya, Komite Palang Merah Internasional memprakarsai Florence Nightingale Medal yang diberikan kepada para perawat yang berjasa dua tahun sekali.
Pada Hari Perawat Sedunia, berbagai negara memberi penghormatan terhadap perawat dengan sejumlah penghargaan.
Bahkan di Derby, Inggris ada tiga patung yang didedikasikan untuk Nightingale.