Novel-novel ini memikat pembaca dengan alur ceritanya yang mencekam
Frankenstein karya Mary Shelley adalah landasan sastra Gotik, memikat pembaca dengan perpaduan horor dan fiksi ilmiah. Namun, genre ini menawarkan banyak novel lain yang menyelidiki hal-hal mengerikan dan supernatural. Bagi mereka yang menyukai suasana seram dan karakter kompleks yang terdapat dalam karya Shelley, berikut beberapa alternatif novel Gotik yang menjanjikan pengalaman yang sama mengerikannya.
'The Picture of Dorian Gray'
The Picture of Dorian Gray karya Oscar Wilde merangkai narasi menarik tentang kesombongan dan kerusakan moral. Dalam novel ini, seorang pemuda bernama Dorian Gray tetap awet muda, sementara potretnya menanggung beban penuaan dan dosa-dosanya. Eksplorasi masa muda abadi, pemanjaan diri, dan konsekuensi gelap dari manipulasi alam mencerminkan tema mendalam yang ditemukan dalam Frankenstein karya Mary Shelley.
'Rebecca'
Rebecca, yang ditulis oleh Daphne du Maurier, membawa pembaca ke kawasan Inggris yang misterius. Di buku ini, istri baru seorang duda kaya menghadapi warisan luar biasa dari istri pertamanya, Rebecca. Saat ia bergulat dengan identitasnya dan masa lalu yang penuh teka-teki, novel ini menciptakan narasi menegangkan yang selaras dengan eksplorasi memori dan warisan yang menghantui seperti Frankenstein.
'The Woman in White'
The Woman in White karya Wilkie Collins berdiri sebagai karya pionir dalam genre misteri, yang dipadukan dengan elemen Gotik. Narasi yang menarik ini menjerat pembaca dengan kisahnya tentang identitas yang salah, rumah sakit jiwa, dan figur hantu. Ia mempertahankan cengkeraman pada penontonnya dengan kompleksitas yang mengingatkan pada karya Shelley, sementara ia membentangkan plot yang rumit dan menegangkan yang memikat hingga halaman terakhir.
'Wuthering Heights'
Wuthering Heights karya Emily Bronte berlatar di padang rumput Yorkshire yang terpencil, mengisahkan hubungan yang tidak stabil antara Catherine Earnshaw dan Heathcliff, yang berubah menjadi siklus balas dendam. Bronte merangkai unsur-unsur kutukan Gotik dan tempat yang menghantui ke dalam sebuah narasi yang menggemakan kompleksitas gelap yang ditemukan dalam Frankenstein, menciptakan kisah gairah dan pembalasan yang tak lekang oleh waktu.