5 pendekatan holistik untuk mengendalikan emosi
Sering dirasakan, kemarahan adalah emosi yang terkadang dapat merusak kesehatan mental dan hubungan seseorang jika tidak ditangani. Belajar mengendalikan emosi akan membantu kita tetap tenang bahkan dalam situasi sulit dan menghasilkan komunikasi yang lebih baik dan mengurangi perselisihan. Berikut lima cara berbeda untuk mengendalikan amarah melalui pendekatan holistik termasuk pernapasan, olahraga, yoga, dan meditasi.
Bernapas dalam-dalam
Pernapasan secara mendalam sangat efektif meredakan emosi serta membantu tubuh kita rileks dan menenangkan pikiran. Pergilah ke tempat yang tenang, lalu duduk dalam posisi yang nyaman. Letakkan satu tangan di perut, pejamkan mata, dan tarik napas. Pusatkan pikiran dan berusahalah fokus kembali. Sebelum mengembuskan napas perlahan, berhentilah sejenak. Fokus pada pernapasan dan cobalah menenangkan otot-otot Anda.
Tinju
Kalau Anda merasa sulit mengendalikan amarah, ambil sarung tinju dan pergilah ke gym untuk melampiaskan semua kemarahan pada samsak. Seperti banyak aktivitas olahraga lainnya, tinju membantu kita tetap fokus, menghilangkan stres, dan turut mengatasi perasaan negatif dan agresif. Olahraga ini juga menambah kepercayaan diri dan membantu kita tetap bugar.
Rutin berlatih yoga
Yoga merupakan pendekatan spiritual untuk mengatasi rasa marah, frustrasi, dan kecemasan yang akan membantu membersihkan jiwa, pikiran, dan tubuh seseorang. Anda bisa mencoba balasana yang menenangkan pikiran dan meningkatkan koneksi antara pikiran dan tubuh. Anda juga dapat mencoba sukhasana untuk mengurangi stres, memperkuat punggung, dan memperbaiki postur tubuh. Virabhadrasana juga pose efektif yang dapat membantu melepaskan kemarahan dan kesedihan yang terpendam.
Coba pranayama
Latihan meditasi yang tepat minimal 20 menit tiap hari dapat membantu mengendalikan rasa marah dan menenangkan diri kita lebih cepat. Anda dapat mencoba berlatih yoga pranayama, yaitu pose meditasi. Duduk dengan posisi bersila. Tarik napas dari hidung kiri sambil menutup lubang hidung kanan dengan ibu jari. Tutup lubang hidung kiri lalu buang napas dari lubang hidung kanan. Ulangi selama 15 menit.
Jalan cepat
Jalan kaki tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan mental, tetapi juga menjaga kesehatan fisik dan mengurangi risiko penyakit-penyakit kronis seperti serangan jantung dan diabetes tipe 2. Jalan cepat selama 20 menit minimal tiga kali seminggu dapat membantu mengurangi perilaku agresif dan kemarahan serta menenangkan pikiran kita. Aktivitas tersebut juga dapat meredakan kecemasan, depresi, kelelahan, dan suasana hati, serta meningkatkan kepercayaan diri seseorang.