Cara mencegah dan mengatasi hiperpigmentasi kulit
Dialami banyak orang, pigmentasi adalah masalah kulit yang disebabkan paparan sinar matahari yang lama atau perubahan hormonal. Melanin, pigmen yang memengaruhi warna kulit, dapat memicu perubahan pada penampilan kita akibat gangguan pigmentasi. Hiperpigmentasi membuat kulit menjadi gelap, pada area tertentu ataupun di seluruh tubuh. Proses ini juga dapat terjadi karena kondisi medis bawaan. Tunjukkan perhatian pada kulit Anda dan atasi masalah pigmentasi sekarang juga.
Begini kata ahli
Hiperpigmentasi merupakan proses pengendapan melanin berlebih di kulit yang menjadikannya gelap. Fenomena itu dapat terjadi secara menyeluruh atau pada area tertentu. Penyebabnya antara lain paparan sinar matahari, ketidakseimbangan hormon, pradiabetes, dan efek samping obat-obatan. Sejumlah perawatan termasuk penyembuhan faktor pemicu seperti hiperinsulinemia, suntikan antioksidan subdermal, dan terapi LASER untuk mengurangi kadar melanin yang kemudian dikeluarkan melalui makrofag.
Kerusakan akibat sinar matahari adalah pemicu utama
Kerusakan akibat sinar matahari bisa sangat serius; hal itu dapat menyebabkan perubahan pigmen kulit dan gejala-gejala lain tergantung area yang terdampak. "Ingatlah memakai tabir surya di mana pun Anda berada, kulit terbakar dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun," saran dokter kulit dr. Navnit Haror. "Selalu gunakan produk SPF 30+ spektrum luas setiap hari demi mencegah flek/bintik-bintik penuaan menjadi semakin gelap."
Penyebab lain hiperpigmentasi
"Penyebab lain bisa berupa obat-obatan, seperti obat kemoterapi, hormon kehamilan, atau penyakit endokrin seperti penyakit Addison, melasma, resistensi insulin, iritasi kulit, atau bahkan trauma," tutur dr. Haror. "Wanita harus memantau kadar tiroid mereka dan memeriksakan sindrom ovarium polikistik (PCOS)." "Kedua kondisi tersebut dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan hiperpigmentasi di sekitar leher dan ketiak," dokter kulit dr. Priti Shenai menganjurkan.
Konsumsi makanan-makanan ini untuk hindari hiperpigmentasi
Dr Shenai menyarankan kita menghindari makanan tinggi glikemik serta memantau asupan gula, susu, dan makanan cepat saji. Buah-buahan yang kaya vitamin C membantu mengurangi produksi melanin dan menstimulasi kolagen. Vitamin A turut mengurangi kulit kecokelatan setelah terpapar sinar matahari. Makanan yang mengandung vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi kulit kita dari efek paparan sinar matahari. Pola makan yang tidak seimbang dapat mengakibatkkan kekurangan vitamin yang memicu masalah pigmentasi.
Kebiasaan yang meningkatkan risiko hiperpigmentasi
"Ada kesalahpahaman bahwa menggosok kulit akan mengurangi hiperpigmentasi. Faktanya, menggosok secara berlebihan dalam perawatan kulit dapat memperparah kondisi," beber dr. Shenai. Reaksi terhadap bahan-bahan dalam parfum, pewarna rambut, dan kosmetik juga dapat meningkatkan risiko hiperpigmentasi. Hindari merokok dan batasi paparan uap dan sauna untuk mengendalikan pigmentasi. Wanita usia reproduksi hendaknya menghindari penggunaan pil kontrasepsi, karena dapat menyebabkan melasma.
Perawatan klinis untuk pigmentasi
Prosedur-prosedur klinis seperti eksfoliasi kimia dan cryotherapy tergolong efektif. Prosedur mikrodermabrasi dapat memperbaiki warna kulit serta mengatasi kerusakan akibat sinar matahari dan melasma. Mesoterapi meliputi proses penyuntikan zat-zat seperti vitamin atau ekstrak ke lapisan tengah kulit untuk mencerahkannya. Bioaktif berupa skin booster disuntikkan ke dalam kulit untuk menambah produksi kolagen. Perawatan dengan teknologi cahaya dan LASER tertentu juga bisa membantu.