5 cara memutus mata rantai perfeksionisme dan prokrastinasi
Lingkaran perfeksionisme dan prokrastinasi dimulai ketika kita membiarkan perfeksionisme mencegah kita melakukan pekerjaan tertentu lalu menundanya karena menurut kita itu tidak akan sempurna. Kita lantas terburu-buru pada saat terakhir untuk menyelesaikan pekerjaan, tetapi sampai situ kita sudah merasa bersalah. Selanjutnya, hal tersebut berkembang menjadi siklus berbahaya. Untuk memutus rantai yang sulit dihindari ini, ikuti kiat-kiat berikut.
Kenali pola Anda dalam menghindari sesuatu
Langkah pertama untuk memutus rantai perfeksionisme dan prokrastinasi ini adalah memperhatikan kapan siklusnya dimulai. Cari tahu mengapa Anda sering terjebak dalam lingkaran negatif ini dan argumen yang ada di balik klaim perfeksionisme itu. Tetapi berhati-hatilah agar Anda tidak bersikap menghakimi selama melakukannya. Menghakimi atau terlalu mengkritik diri sendiri bisa lebih berbahaya daripada ketakutan bawah sadar seseorang akan perubahan.
Membagi pekerjaan besar menjadi kecil-kecil
Memecah tugas menjadi beberapa bagian yang lebih kecil membuatnya lebih mudah ditangani. Cara ini menimbulkan rasa pencapaian yang lebih sering setiap Anda menyelesaikan tugas dalam daftar. Selain itu, ingatlah bahwa intinya adalah proses, bukan tujuan. Jadi, renungkan sejenak untuk menghitung apa saja yang Anda dapatkan dari pengalaman, jangan selalu fokus pada seberapa banyak pekerjaan yang harus Anda lakukan.
Hadiahi diri sendiri setelah menyelesaikan pekerjaan
Menyiapkan hadiah kecil untuk pencapaian Anda adalah salah satu cara paling efektif untuk memotivasi diri sendiri agar tugas selesai. Untuk mengkondisikan pikiran dengan hal ini, sebaiknya fokuslah pada perasaan Anda saat menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hadiahi diri sendiri atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik, itu akan mengubah daftar pekerjaan yang menumpuk menjadi sebuah permainan.
Cobalah mencari bantuan dan bimbingan
Kita tidak bisa mencapai semuanya sendirian. Kita akan membutuhkan orang lain untuk mendukung perjalanan kita dan memberi masukan. Sewaktu Anda mendapati diri menunda-nunda, jangan takut untuk meminta bantuan. Cari orang lain yang telah menempuh perjalanan yang serupa sebelum Anda, dan berinteraksilah dengan mereka. Barangkali teman atau kolega dapat memberikan arahan yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.
Berlatih mengatakan 'tidak'
Pahami kapan kita harus langsung mengatakan "tidak". Komitmen kita terhadap pekerjaan yang bahkan tidak ingin kita lakukan sering kali berasal dari kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. Mengambil terlalu banyak tanggung jawab sekaligus dapat membuat seseorang merasa kewalahan. Katakan tidak pada acara dan pekerjaan yang tidak mendesak. Kita semua sibuk dan kita semua punya kewajiban, jadi jangan merasa bersalah karena mengatakan tidak.