#HealthBytes: Kiat-kiat makan sehat sambil berhemat
Kalau Anda mengira pola makan sehat beriringan dengan bertambahnya pengeluaran, maka Anda keliru. Faktanya, pola makan sehat terbilang sederhana, bisa dilakukan sesuai bujet, dan hanya memerlukan perencanaan yang memadai untuk menyiapkan makanan terlebih dahulu. Baca terus untuk mengetahui kiat-kiat praktis agar Anda bisa mengonsumsi makanan bernutrisi bahkan dengan bujet pas-pasan.
Langkah pertama: Rencanakan menu makanan sebelumnya
Merencanakan menu makanan adalah cara yang efektif untuk berhemat. Setiap awal pekan, buatlah jadwal menu selama tujuh hari ke depan lalu cantumkan segala sesuatu yang Anda butuhkan untuk menyiapkan makanan tersebut. Sebaiknya periksa lemari dapur agar Anda hanya membeli bahan-bahan yang tidak tersedia. Ini merupakan metode yang bagus untuk memanfaatkan semua makanan yang ada.
Beli semua bahan dasar, seperti kacang kering dan lentil, dalam jumlah banyak
Membeli bahan makanan dalam jumlah besar dapat menghemat banyak uang. Kacang-kacangan kering dan lentil sangat baik bagi kesehatan Anda dan bisa juga disimpan dengan aman hingga dua tahun. Oat adalah pilihan sehat lain dengan umur simpan yang lama. Adapun untuk sayur dan buah-buahan, buat daftar di setiap awal pekan dan belilah persediaan yang diperlukan.
Sayuran beku lebih mudah dimasak dan tahan lebih lama
Sayuran beku lebih mudah disiapkan daripada sayuran segar dan cenderung bertahan lebih lama jika disimpan di kulkas. Bahkan, ada temuan (meskipun berlawanan) bahwa sayuran seperti brokoli, bayam, dan kacang polong lebih sehat ketika dibeli dalam keadaan beku. Lebih lanjut, sayuran beku menjadi pilihan yang tepat bagi pembeli berbujet pas-pasan karena biasanya harganya hanya separuh dari sayuran segar.
Jangan berbelanja saat Anda lapar
Berbelanja dalam kondisi lapar membuat Anda memilih makanan yang tidak sehat. Nyatanya, sejumlah studi menunjukkan bahwa pembelanja yang lapar cenderung memilih makanan yang lebih tidak sehat dan membeli makanan berkalori tinggi. Artinya, saat lapar Anda mungkin mengisi keranjang dengan makanan yang lebih banyak daripada yang sebenarnya diperlukan oleh tubuh. Hal ini tentunya mengakibatkan pengeluaran yang bertambah dan nutrisi yang semakin buruk.