
Cara lumba-lumba berkomunikasi: Lima perilaku yang menarik untuk diamati
Apa ceritanya
Lumba-lumba dikenal sebagai makhluk laut yang cerdas dan bersifat sosial.
Salah satu aspek paling menarik dari kehidupan mereka adalah cara mereka berkomunikasi.
Dengan menggunakan berbagai suara dan gerakan, lumba-lumba dapat menyampaikan pesan kepada sesama mereka.
Artikel ini akan membahas lima perilaku komunikasi lumba-lumba yang menarik dan bagaimana hal tersebut membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Siulan
Suara siulan untuk identifikasi diri
Lumba-lumba menggunakan suara siulan unik sebagai tanda identifikasi diri, mirip dengan nama pada manusia.
Setiap individu memiliki siulan khas yang dapat dikenali oleh lumba-lumba lain dalam kelompoknya.
Ini memungkinkan mereka untuk memanggil satu sama lain bahkan ketika berada di kejauhan atau di bawah air yang keruh.
Penelitian menunjukkan bahwa lumba-lumba dapat mengingat siulan individu lainnya selama bertahun-tahun, menunjukkan kemampuan memori jangka panjang yang luar biasa.
Ekolokasi
Ekolokasi untuk navigasi dan berburu
Ekolokasi adalah kemampuan luar biasa lumba-lumba untuk "melihat" dengan menggunakan suara.
Mereka mengeluarkan bunyi klik cepat dan mendengarkan gema yang kembali setelah mengenai objek di sekitarnya.
Teknik ini tidak hanya membantu dalam navigasi tetapi juga sangat penting saat berburu mangsa di perairan gelap atau keruh.
Dengan ekolokasi, lumba-lumba dapat menentukan ukuran, bentuk, kecepatan, dan jarak objek dengan akurasi tinggi.
Gerakan tubuh
Gerakan tubuh sebagai bahasa isyarat
Selain suara, lumba-lumba juga menggunakan gerakan tubuh sebagai bentuk komunikasi non-verbal.
Misalnya, melompat keluar dari air atau menepuk permukaan air dengan ekor bisa menjadi sinyal peringatan atau undangan bermain bagi anggota kelompok lainnya.
Gerakan-gerakan ini sering kali digunakan dalam interaksi sosial sehari-hari serta saat menghadapi ancaman dari predator.
Sentuhan fisik
Sentuhan fisik untuk membangun hubungan
Sentuhan fisik memainkan peran penting dalam hubungan sosial antar lumba-lumba.
Mereka sering terlihat saling menyentuh sirip atau berenang berdampingan sebagai tanda kasih sayang dan persahabatan.
Kontak fisik semacam ini membantu memperkuat ikatan sosial dalam kelompok serta memberikan rasa aman bagi individu-individu muda saat belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Kerja sama tim
Kerja sama tim saat berburu
Lumba-lumba dikenal karena kemampuannya bekerja sama secara efektif saat berburu mangsa besar seperti ikan kawanan besar atau cumi-cumi raksasa.
Mereka sering membentuk formasi tertentu untuk menggiring mangsa ke area tertentu sebelum menyerang secara bersamaan agar lebih mudah menangkapnya tanpa banyak usaha.
Kerja sama tim semacam ini menunjukkan tingkat kecerdasan kolektif tinggi serta kemampuan koordinasi luar biasa antar anggota kelompok meskipun berbeda usia maupun jenis kelamin.