5 buku George Elliot yang wajib dibaca
Apa ceritanya
Mary Ann Evans, yang mempunyai nama pena George Elliot, menjadi penulis terkemuka di era Victoria.
Kala itu Evans tidak ingin dicap sebagai penulis wanita yang karyanya tidak dianggap serius.
Dia juga ingin karangannya menonjol dari pekerjaannya sebagai seorang editor.
Novel-novelnya dikenal berkat realisme dan penggambaran yang menyeluruh tentang lingkungan pedesaan Inggris.
Buku 1
Adam Bede
Adam Bede, yang terbit tahun 1859, adalah novel pertama Evans.
Plot novel ini terinspirasi dari cerita yang disampaikan bibinya Elizabeth Evans, seorang penyeru ajaran Methodis.
Adam merupakan tukang kayu muda yang jatuh cinta pada Hetty, wanita cantik yang diam-diam berselingkuh dengan seorang tentara bernama Arthur Donnithorne.
Cinta segitiga itu pun berakhir tragis hingga berakibat pada tindak kejahatan.
Buku 2
Silas Marner: The Weaver of Raveloe
Diterbitkan pada 1861, Silas Marner: The Weaver of Raveloe adalah kisah sederhana seorang penenun linen dan merupakan novel ketiga Elliot.
Novel ini terkenal dengan realisme yang kuat dan mengangkat berbagai masalah kompleks seperti agama, industrialisasi, dan masyarakat.
Walau cukup melankolis, ceritanya memiliki akhir bahagia yang memberikan secercah harapan dan menguatkan keyakinan kepada Tuhan Mahakuasa.
Buku 3
Middlemarch
Novelis kenamaan Virginia Woolf menggambarkan Middlemarch sebagai "salah satu dari segelintir novel bahasa Inggris yang ditulis untuk orang dewasa."
Ceritanya unik dan mempunyai banyak karakter. Novel tersebut fokus pada isu-isu termasuk peran perempuan dalam masyarakat, pernikahan, agama, idealisme, kemunafikan, reformasi politik, dan pendidikan.
Realisme dalam novel ini meliputi peristiwa bersejarah seperti Undang-Undang Reformasi 1832 dan pengangkatan Raja William IV.
Buku 4
The Mill on the Floss
The Mill on the Floss merupakan cerita remaja yang mengedepankan tema-tema cinta pertama dan persaingan saudara kandung, yang terinspirasi dari masa kecil penulis.
Novel ini mengeksplorasi diskriminasi gender dan hubungan dalam keluarga.
Ceritanya tentang hubungan yang merenggang antara Maggie Tulliver dan saudara laki-lakinya Tom Tulliver yang sama sekali berbeda darinya.
Keduanya pun melewati serangkaian krisis yang meretakkan hubungan mereka.
Buku 5
Ramola
Ramola salah satu novel Eliot yang paling ambisius, dengan latar Renaissance Florence.
Putri seorang cendekiawan buta, Ramola menikah dengan Tito yang bermuka dua dalam hal percintaan dan politik sehingga mengancam segala yang ia junjung tinggi.
Ketika dirinya ingin melepaskan diri, novel ini pun menggambarkan kesadaran intelektual dan spiritual yang dialami Ramola.
Eliot menyebut buku ini "ditulis dengan kemampuan terbaik saya."