
Beragam Makanan Fermentasi Unik dari Indonesia
Apa ceritanya
Indonesia dikenal dengan kekayaan kulinernya yang beragam, termasuk makanan fermentasi yang unik dari berbagai pulau.
Proses fermentasi telah lama digunakan untuk mengawetkan makanan dan meningkatkan cita rasa.
Setiap daerah memiliki cara dan bahan khas dalam membuat makanan fermentasi, menciptakan variasi rasa yang menarik.
Artikel ini akan menjelajahi beberapa makanan fermentasi unik dari berbagai pulau di Indonesia.
Tempe
Tempe: Kedelai Fermentasi dari Jawa
Tempe adalah salah satu produk fermentasi paling terkenal dari Indonesia, khususnya Jawa.
Dibuat dari kedelai yang difermentasikan menggunakan jamur Rhizopus oligosporus, tempe memiliki tekstur padat dan rasa gurih.
Selain kaya protein, tempe juga mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan.
Tempe dapat dimasak dengan berbagai cara seperti digoreng atau ditumis, menjadikannya pilihan populer dalam masakan sehari-hari.
Tape
Tape: Manisnya Fermentasi Singkong
Tape adalah makanan manis hasil fermentasi singkong atau ketan menggunakan ragi tape.
Proses ini menghasilkan tekstur lembut dan rasa manis sedikit asam.
Tape sering dinikmati sebagai camilan atau bahan tambahan dalam minuman tradisional seperti es campur.
Di beberapa daerah, tape juga digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kue tradisional.
Oncom
Oncom: Fermentasi Kacang Tanah Khas Sunda
Oncom adalah produk fermentasi khas Sunda yang terbuat dari ampas tahu atau kacang tanah dengan bantuan kapang Neurospora sitophila.
Oncom memiliki warna oranye kemerahan dan aroma khas yang kuat.
Biasanya digunakan sebagai bahan utama dalam hidangan seperti oncom goreng atau pepes oncom, memberikan cita rasa gurih dan sedikit pedas pada masakan.
Bekasam
Bekasam: Ikan Fermentasi Sumatera Selatan
Bekasam adalah ikan hasil fermentasi khas Sumatera Selatan yang dibuat dengan mencampurkan ikan segar dengan garam dan nasi lalu dibiarkan selama beberapa hari hingga berfermentasi.
Proses ini menghasilkan aroma tajam dan rasa asam-garam yang unik.
Bekasam biasanya disajikan sebagai lauk pendamping nasi hangat atau dimasak menjadi hidangan lain seperti sambal bekasam.
Dengan memahami keunikan setiap makanan fermentasi ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan kuliner Indonesia serta proses tradisional di balik pembuatannya.