Langishing: Kata kunci terbaru untuk perasaan 'jemu'
Pernahkah Anda merasa termotivasi dan juga kurangg termotivasi pada saat yang bersamaan? Nah, ada satu kata untuk menggambarkan apa yang sulit dijelaskan oleh sebagian besar dari kita. 'Languishing' menjadi emosi dominan selama pandemi COVID-19. Sekarang, kata ini merupakan kata kunci untuk generasi milenial, karena ya, kebanyakan dari kita bersemangat tetapi kurang bersemangat. Apakah Anda mengerti maksud kami?
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan 'languishing'?
Diciptakan oleh seorang sosiolog Amerika, Corey Keyes, languishing adalah perasaan hampa dan stagnasi. Perasaan ini juga dapat ditandai dengan kurangnya keterlibatan, sikap apatis, dan kepuasan, dengan kegagalan untuk memberikan yang terbaik meskipun tidak ada penyebab stres. Languishing bukan penyakit klinis atau kondisi kesehatan tetapi keadaan pikiran sementara yang mencerminkan hilangnya energi.
Mengapa 'languishing' disebut produk COVID-19?
Languishing yang berkelanjutan banyak berhubungan dengan kita yang terkurung di rumah selama rangkaian pembatasan sosial. Dengan kematian mendadak, orang jatuh sakit, orang kehilangan pekerjaan, dan ketidakpastian, kebanyakan dari kita mengalami stres kronis, itulah sebabnya kita mulai merasa lelah tanpa alasan yang jelas. Sementara dunia tampak lebih baik hari ini, kita belum berhenti merasa jemu.
Apa saja gejala languishing?
Bagi orang yang mengalami langusihing, tidak ada yang salah, tapi juga tidak ada yang benar. Ketika berada di kondisi ini, orang-orang mungkin merasa mereka hidup tanpa tujuan dan tanpa berpikir menelusuri media sosial atau televisi alih-alih terlibat secara aktif dalam kehidupan. Mereka mungkin mengalami perubahan suasana hati (mudah tersinggung atau sedih) tanpa alasan dan bahkan mungkin tidak terhubung dunia. Mereka mungkin ingin melakukan sesuatu yang produktif atau menarik tetapi kekurangan energi untuk melakukannya.
Bagaimana languishing berbeda dari depresi dan kelelahan?
Languishing, depresi, dan kelelahan memiliki tanda dan gejala yang hampir sama. Namun, ketiganya berada pada kutub yang terpisah satu sama lain. Kelelahan pada dasarnya berhubungan dengan pekerjaan atau terjadi ketika usaha Anda tidak sesuai dengan harapan Anda. Sebaliknya, languishing memengaruhi semua bidang kehidupan Anda termasuk pribadi, profesional, dan sosial. Depresi, di sisi lain, adalah kondisi klinis yang jauh lebih parah daripada languishing.
Languishing mungkin merupakan kekosongan antara depresi dan berkembang
Keyes menciptakan istilah ini ketika dia menemukan bahwa orang tidak mengalami depresi atau berkembang. Sesuai penelitiannya, depresi dan gangguan kecemasan dalam dekade berikutnya tidak akan mencakup orang-orang yang memiliki gejala hari ini. Sebaliknya, mereka akan menjadi orang-orang yang mengalami languishing saat ini. Oleh karena itu, katanya languisihing (semi-aktif/semi-tidak aktif) adalah kekosongan antara depresi (ketidakaktifan mutlak) dan perkembangan (aktivitas absolut).
Inilah cara untuk mengatasi languishing
Meski languishing bukanlah kondisi kesehatan mental klinis, psikoterapi tetap bisa membantu Anda mengatasinya. Anda juga dapat melakukan praktik bersyukur seperti menulis jurnal dan meditasi secara rutin karena diketahui dapat meningkatkan suasana hati seseorang. Tetapkan tujuan kecil sepanjang hari sehingga Anda dapat menyelesaikannya tanpa harus menghabiskan banyak energi dan rayakan saat Anda melakukannya.