Apa itu demam West Nile? Kenali gejala dan cara mencegahnya
Apa ceritanya
Di India, demam West Nile membuat pemerintah setempat bekerja keras memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk setelah pria 47 tahun asal Thrissur meninggal dunia karenanya.
Nyamuk jenis Culex itu menyebarkan virus West Nile dan diyakini dapat menyebabkan penyakit saraf yang fatal pada manusia.
Virus ini pertama kali dilaporkan di India pada tahun 2006 di Alappuzha, kemudian pada 2011 di Ernakulam.
Penyebaran
Bagaimana virus ini menyebar?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), unggas bertindak sebagai inang reservoir virus West Nile (WNV). Ketika nyamuk menggigit unggas yang terinfeksi itu, virus memasuki kelenjar ludahnya.
Kemudian, ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus pun berpindah dari nyamuk ke tubuh manusia dan terus berkembang biak.
Virus juga menyebar melalui transfusi darah, transplantasi organ, dan dari ibu ke bayi.
Gejala
Gejala penyakit
Sekitar 80% pasien yang terinfeksi penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala.
Gejala utama demam West Nile antara lain demam, ruam, mual, sakit kepala, nyeri tubuh, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar.
Beberapa gejala serius yang harus diwaspadai termasuk tremor, koma, pingsan, kejang, mati rasa, kehilangan penglihatan, dan kelumpuhan.
Orang yang berusia 60 tahun ke atas berisiko lebih tinggi mengalami gejala yang parah.
Pemulihan
Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga pulih?
Pasien yang mengalami gejala serius membutuhkan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan hingga pulih sepenuhnya dari penyakit ini.
Mereka juga berisiko mengalami kerusakan permanen pada sistem saraf pusat.
Kebanyakan orang yang menderita demam karena virus West Nile berpeluang besar untuk sembuh total.
Namun, gejala tubuh lemah bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan bulan.
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah penyakit ini?
Guna mencegah penyakit ini, kita perlu memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan.
Singkirkan semua barang-barang tempat air bisa terkumpul dan tergenang.
Gunakanlah obat nyamuk dan kenakan pakaian lengan panjang.
Selain itu, pemerintah hendaknya membentuk sistem pengawasan kesehatan hewan yang aktif untuk mendeteksi kasus baru pada unggus maupun hewan lainnya.
Transfusi darah biasanya harus dihindari ketika penyakit ini sedang bersirkulasi.
Tindakan
Adakah pengobatan yang tersedia?
Hingga kini, belum ada vaksin, metode penyembuhan, atau obat yang tersedia untuk mengobati demam West Nile.
Dalam kasus gejala ringan dan demam, dokter biasanya meresepkan obat yang dijual bebas agar kondisi pasien membaik.
Dalam kasus gejala parah atau pasien dengan infeksi WNV neuroinvasif, mungkin diperlukan rawat inap.
Kita harus mengambil tindakan pencegahan mandiri demi mencegah risiko gigitan nyamuk.