Amerika Serikat Memperkenalkan Warna Peringatan Panas Baru Seiring Kenaikan Suhu
Layanan Cuaca Nasional (NWS) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperkenalkan sistem risiko panas baru sebagai respons terhadap peningkatan suhu global. Hal ini diumumkan pada Hari Bumi, sistem ini menampilkan skala berkode warna dengan tambahan tingkat risiko panas kelima, yang diwakili oleh warna magenta. The Associated Press melaporkan bahwa tingkat ini menandakan "panas ekstrim yang jarang terjadi dan/atau berlangsung lama dengan sedikit atau tanpa bantuan dalam semalam."
Sistem Kode Warna Untuk Menunjukkan Risiko Panas
Sistem yang baru diperkenalkan ini memberikan prakiraan kondisi cuaca buruk selama tujuh hari, memungkinkan masyarakat bersiap menghadapi kejadian panas yang akan datang. Berdasarkan sumber, warna hijau menunjukkan tidak ada risiko panas, kuning dan oranye menunjukkan risiko bagi mereka yang sensitif terhadap panas dan kurang pendinginan atau hidrasi, merah menandakan risiko tinggi bagi semua orang, dan magenta menunjukkan risiko yang sangat tinggi dalam jangka waktu lama.
Apa Itu Peringatan Merah Dan Bagaimana Perubahannya Menjadi Peringatan Magenta?
Peringatan merah muncul ketika suatu hari berada dalam 5% hari terpanas di wilayah tertentu pada waktu tertentu dalam setahun. Peringatan meningkat menjadi magenta dengan mempertimbangkan faktor lain seperti lamanya gelombang panas. Versi peta risiko panas yang disempurnakan, yang sebelumnya hanya digunakan di Amerika Serikat bagian barat, kini akan diterapkan secara nasional.
Perlunya Sistem Yang Baru
Pentingnya sistem baru ini ditegaskan oleh catatan suhu terkini. Periode Mei hingga September 2023 merupakan periode terpanas yang pernah tercatat di Amerika Serikat selama musim panas, sehingga menyebabkan lonjakan pasien di ruang gawat darurat terkait cuaca panas. Selain itu, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional mengonfirmasi bahwa tahun 2023 merupakan tahun terpanas secara global, dan tidak ada tahun yang lebih dingin dari rata-rata yang tercatat sejak tahun 1976.
Dampak Gelombang Panas Ekstrem
Ketika suhu global meningkat, kota-kota di seluruh dunia mengalami peningkatan gelombang panas yang ekstrem. Gelombang panas ini, yang telah menyebabkan sekitar 1.300 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat saja, diperkirakan akan menyebabkan 38.000 kematian secara global pada tahun 2050. Yang mengkhawatirkan, kelompok demografi yang paling rentan, termasuk anak-anak di bawah usia lima tahun dan orang dewasa di atas 65 tahun, terkena dampak yang sangat besar, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Anak-Anaklah Yang Paling Banyak Terkena Dampaknya
Anak-anak, terutama balita, menghadapi risiko yang lebih tinggi karena terbatasnya kemampuan mereka mengatur suhu tubuh, tingkat keringat yang lebih rendah, serta detak jantung dan pernapasan yang lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Selain itu, dampak panas terhadap anak-anak juga diperparah dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Hal ini membuat anak-anak dan balita semakin sulit menghadapi suhu tinggi.