Mengapa dan bagaimana bisa drama Korea bikin orang Indonesia ketagihan?
Apa ceritanya
Drama Korea atau biasa disingkat drakor berhasil menciptakan pasar sendiri, menguasai berbagai platform OTT dan menjadi sebuah genre khusus selama bertahun-tahun.
Para penggemar, termasuk orang-orang dari berbagai bidang pekerjaan dan usia, terpincut dengan kisah-kisah romantis yang segera jadi perhatian dunia dalam hitungan beberapa minggu saja.
Baca terus untuk mengetahui mengapa orang-orang jatuh cinta dengan acara luar negeri ini.
Cerita cinta lambat
Kisah cinta super-romantis
Sartika, yang memfavoritkan serial Hometown Cha Cha Cha dan Uncontrollably Fond, mengatakan, "Saya anak milenial dan penyuka cerita cinta yang lambat. Ketika dua karakter utama akhirnya berpegangan tangan di tengah-tengah serial, itu lebih kuat secara emosional daripada adegan kamar tidur dalam serial-serial Amerika."
Barangkali, penulis di Hollywood dan Indonesia bisa mengambil pelajaran dari drakor?
Emosi pria
Faktor 'mard ko dard hota hai'
Drama Korea cukup berani menggambarkan kerentanan karakter laki-laki, sehingga memberikan pesan yang baik kepada dunia tentang kesetaraan gender.
Ivan, penggemar Park Seo Joon berkata, "Menyentuh emosi seseorang sudah menjadi tema dalam drakor. Mereka tidak segan-segan menunjukkan penderitaan emosional pria dan dari waktu ke waktu, karakternya bahkan menangis untuk melepaskan beban itu."
Penyataan
Kisah cinta tulus lebih banyak diminati
Sarah yang juga seorang Koreaboo menjelaskan, "Saya suka acara-acaranya karena dua alasan—tidak ada adegan vulgar, murni kisah cinta tulus; dan ceritanya cukup unik, terutama yang melibatkan makhluk-makhluk gaib. Acara favoritnya adalah The Inheritors, The Guardian, dan The King: Eternal Monarch.
Satu season
Season dan episode tidak terlalu banyak
"Kebanyakan serial terdiri atas 16 episode, jadi maraton nonton semakin mudah. Karena episodenya terbatas, mereka bisa lebih fokus pada kualitas produksi," ungkap Ivan.
Sartika menambahkan, "Saya suka drakor karena serialnya hanya 16-20 episode. Durasinya ideal untuk menceritakan kisah yang lengkap dan saling berkaitan dengan proses dan akhir yang berkesan. Kadang akhirnya menyedihkan, tetapi ceritanya selalu jelas."
Efek terapi
Seru dan santai
"Kreator drakor benar-benar berhasil melampaui karya-karya mereka sebelumnya. Sejak 2017 saya tidak bisa, atau lebih tepatnya tidak sanggup, nonton konten lain," ujar Rishibha Kumari, seorang ahli komunikasi.
"Saya sering menonton komedi romantis karena membuat saya ceria," timpalnya.
Kiki, seorang pelajar, percaya kalau drakor adalah terapi, "Alur cerita, pemeran yang bagus-bagus, dan semuanya bikin hati adem."
Karakter yang dalam
Drakor memberikan bobot yang sama pada karakter abu-abu dan pendukung
Walaupun terkenal dengan komedi romantis, drama Korea juga menawarkan banyak genre, mulai dari supernatural, misteri, dan horor psikologis.
Beberapa fitur yang sangat berbeda dari K-drama adalah penggambaran karakter abu-abu yang begitu riil dan karakter pendukung secara mendalam, yang gagal dicapai kebanyakan serial atau sinetron TV lainnya.
Ceritanya tidak berputar-putar pada "pahlawan" tetapi melibatkan karakter lain dengan menyeluruh.