5 situasi ketika kita mungkin tidak sengaja bersikap kasar
Ada situasi ketika kita tidak bermaksud kasar, dan pada kenyataannya, berusaha bersikap sopan dan memperhatikan kata-kata dan perilaku kita. Namun, kita terkesan kasar dalam situasi tertentu. Berikut beberapa kebiasaan dengan niat baik yang mungkin tampak sopan, tetapi dapat terlihat kasar dan tidak peka terhadap orang lain.
Bertanya "Apa kabar?" di pemakaman
Ini sapaan santai yang biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun, pemakaman adalah momen untuk berkabung dan memberikan penghormatan kepada almarhum dan orang yang mereka cintai. Orang yang menghadiri pemakaman mungkin dalam keadaan sedih, berduka, atau kaget, dan mengajukan pertanyaan santai seperti "Apa kabar?" dapat terkesan meremehkan emosi mereka dan tujuan acara itu.
Menebak usia orang lain
Usia seseorang bisa menjadi topik yang sensitif, dan tidak semua orang ingin mengungkapkannya atau ditebak oleh orang lain. Selain itu, jika kita menebak seseorang jauh lebih tua atau lebih muda dari yang sebenarnya, itu bisa dianggap tidak sensitif atau bahkan menghina. Perbuatan itu dapat memicu perasaan tidak aman atau malu, dan itu bukan posisi yang nyaman untuk menempatkan seseorang.
Mengatakan "Sudah di jalan"
Jika Anda memberi tahu seseorang bahwa Anda sedang dalam perjalanan padahal kenyataannya Anda bahkan belum meninggalkan tempat, Anda sebenarnya meyakinkan orang itu dengan kebohongan. Tidak ada yang suka mendengar kebohongan! Sekadar mengatakan "Sudah di jalan!" tanpa penjelasan lebih lanjut atau pengakuan keterlambatan dapat dianggap meremehkan atau tidak bertanggung jawab. Berkomunikasi dengan jelas itu penting.
Menanyakan seseorang mengapa dia masih lajang
Mengajukan pertanyaan seperti ini menyiratkan bahwa melajang itu sepertinya tidak normal atau tidak diinginkan. Alasan orang melajang sering kali rumit dan bersifat pribadi, dan dia mungkin tidak ingin menceritakannya dengan orang lain. Barangkali orang tersebut juga tidak tertarik untuk berkencan atau memiliki keyakinan pribadi atau budaya yang memengaruhi keputusannya untuk tetap melajang.
Mencuci piring di rumah tuan rumah
Bisa diterima dan bahkan dihargai untuk menawarkan bantuan mencuci piring atau membersihkan setelah makan. Namun, melanjutkan mencuci piring setelah makan di rumah tuan rumah kadang-kadang bisa dianggap tidak sopan. Tuan rumah Anda mungkin merasa Anda mencoba untuk mengambil alih atau mengganggu ruang mereka dengan mencuci piring, yang terkadang menimbulkan ketidaknyamanan.