5 mitos tentang rambut yang sering kita dengar
"Jangan pakai kondisioner kalau punya rambut berminyak" atau "Kalau uban dicabut, akan muncul lebih banyak lagi." Barangkali Anda sudah mendengar pernyataan di atas beberapa kali. Itulah mitos-mitos terkait rambut yang kita terima sebagai fakta ilmiah. Tetapi apakah kita pernah mempertanyakan semua ini? Anehnya, banyak dari kepercayaan itu yang tidak lebih dari mitos. Mari kita bongkar beberapa di antaranya.
Kondisioner wajib tiap kali keramas
Penggunaan kondisioner yang berlebihan dapat membebani rambut kita, terutama jika helai rambut sudah halus dan lurus. Tindakan ini juga bisa membuat rambut kita kering, rapuh, dan berminyak. Jadi, jangan mengikuti tren "memakai kondisioner setiap kali mencuci rambut". Seminggu sekali sudah cukup untuk rambut normal, dan dua kali untuk rambut kering. Berhati-hatilah agar mengoleskan kondisioner hanya pada helaian rambut.
Bila dicabut uban akan bertambah banyak
Pernyataan bahwa mencabut uban akan menyebabkan tumbuhnya 10 uban lagi di tempat sebelumnya hanyalah mitos belaka. Mencabut rambut putih hanya akan membuat uban baru muncul kembali di tempatnya karena folikel masih hidup dan akan menghasilkan uban lagi. Rambut di sekitarnya tidak akan berubah menjadi putih kecuali sel pigmen folikel rambut itu sendiri mati.
Hair oil membuat rambut berminyak
Tidak benar! Minyak rambut (hair oil) akan membuat rambut kita berminyak jika dioleskan ke akar, karena kulit kepala kita sudah memproduksi minyak alami. Penata rambut mengatakan bahwa pengolesan minyak rambut, terutama pada bagian tengah dan ujung rambut, dapat menyehatkan rambut. Secara khusus, minyak alami seperti minyak argan, almond, dan jojoba tidak meninggalkan residu minyak sama sekali.
Rutin memangkas rambut mempercepat pertumbuhannya
Nasihat kuno ini tidak sepenuhnya benar. Walaupun menghilangkan ujung bercabang dengan rutin pangkas rambut itu ide yang bagus, hal tersebut tidak akan membuat rambut kita tumbuh lebih cepat. Pertumbuhan rambut terjadi dari akar, dan cenderung tumbuh sekitar seperempat inci setiap bulan, terlepas dari seberapa sering kita memotong rambut.
Tidur tidak memengaruhi rambut
Bertentangan dengan keyakinan banyak orang, tidur sebenarnya dapat memengaruhi rambut kita. Tidur berdampak langsung pada hormon alami tubuh kita. Ini berarti bahwa kurang tidur menurunkan jumlah melatonin, yang berpotensi memicu kerontokan rambut. Apalagi, kurang tidur membuat orang stres dan respons stres psikologis terbukti mengakibatkan kerontokan rambut karena telogen effluvium.