Semua yang perlu Anda ketahui tentang batu empedu
Batu empedu, atau kantong empedu, merupakan masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan segera. Tapi Anda mungkin tidak sadar bahwa Anda memiliki masalah ini sampai batu-batu tersebut menyumbat saluran empedu, sehingga mengakibatkan nyeri yang tajam. Kantong empedu merupakan organ kecil berbentuk seperti buah pir yang terletak tepat di bawah hati di sisi kanan rongga perut. Mari kita simak penyebab, gejala, dan pengobatan batu empedu.
Inilah yang dikatakan para ahli
Walaupun kantong empedu berfungsi menyimpan empedu, ini bukan organ yang penting untuk kelangsungan hidup. Penyakitnya telah dikenal sejak zaman dahulu, dan konon Alexander Agung meninggal karena infeksi kantong empedu. Penurunan berat badan dengan cepat pada orang gemuk yang mengonsumsi makanan berlemak bisa menjadi indikasi batu empedu. Konsumsi makanan berserat tinggi secara teratur baik untuk kantong empedu.
Apa yang dimaksud batu empedu?
Hati menghasilkan zat empedu, yang disimpan oleh kantong empedu. Organ tersebut melepaskan empedu untuk membantu pencernaan. Zat empedu ini juga mengandung bilirubin, yang merupakan sisa-sisa kotoran, serta kolesterol. Keduanya dapat memicu terbentuknya batu empedu. Batu empedu kolesterol berwarna hijau kekuningan dan menjadi yang paling umum, sedangkan batu empedu berukuran kecil dan berwarna gelap. Ukuran batu empedu pun bervariasi.
Waspadai gejala-gejala ini
Batu empedu bisa tidak terdeteksi selama bertahun-tahun. Faktanya, kebanyakan orang bahkan tidak merasakan gejala apa pun. Nyeri yang tajam di perut kanan atas atau bagian tengah perut adalah gejala yang paling umum. Rasa sakit itu bisa berlangsung dari 15 menit hingga beberapa jam. Mual, diare, peru bergas, dan nyeri di bahu kanan dan punggung merupakan gejala lain yang mungkin dialami.
Penyebab batu empedu
Orang gemuk, individu di atas 40 tahun, perempuan, penderita diabetes, orang yang memiliki riwayat keluarga, dan orang dengan gaya hidup sedenter paling rentan terhadap batu empedu. Pola makan berlemak dan berkolesterol, tetapi rendah serat juga merupakan penyebab yang umum. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat mengakibatkan pembentukan batu empedu. Batu empedu juga ditemukan pada wanita hamil.
Diagnosis dan pengobatan
Cek darah, ultrasound, dan CT scan adalah cara paling umum untuk mengetahui apakah seseorang memiliki batu empedu. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin harus mengangkat kantong empedu dengan melakukan laparoskopi atau kolesistektomi terbuka, yang memerlukan rawat inap. Namun, bila Anda tidak mengalami gejala apa pun, batu empedu tidak perlu diobati. Batu yang lebih kecil keluar dari tubuh dengan sendirinya.
Bagaimana cara mencegah batu empedu?
Pola konsumsij seimbang yang kaya serat, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan sangat penting untuk mencegah masalah ini. Selain itu, hentikan diet ketat dan jangan sampai merasa lapar untuk waktu yang lama. Berolahragalah secara teratur dan tetap aktif. Targetkan olahraga minimum lima kali seminggu. Kurangi asupan gula. Sertakan keju rendah lemak, susu skim, dan yoghurt dalam konsumsi Anda.