Pembelian impulsif bisa kuras tabungan. Stop sekarang juga! Begini caranya
Pernahkah Anda mendapati diri berdiri di kasir dan membayar barang yang sebenarnya tidak hendak Anda beli? Kita semua pernah mengalaminya di suatu waktu dan bahkan menyesal melakukan pembelian impulsif itu. Pembelian semacam ini memengaruhi tabungan dan bujet secara keseluruhan, oleh karena itu harus ditangani secara langsung. Berikut caranya.
Pertimbangkan sebelum Anda membeli
Sebelum Anda membeli barang, pertimbangkan baik-baik apakah Anda benar-benar membutuhkannya atau tidak. Hindari memasukkan barang ke keranjang dengan segera dan beri jeda beberapa saat sebelum mengambilnya. Buatlah ceklis di pikiran Anda dan tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut layak dibeli atau tidak. Pikirkan bagaimana barang itu dapat memengaruhi bujet Anda lalu buatlah keputusan akhir.
Bayar tunai, bukan pakai kartu
Berdasarkan penelitian, orang cenderung mengeluarkan lebih sedikit uang ketika menggunakan uang tunai dibandingkan dengan orang yang memakai kartu kredit. Secara psikologis, melepaskan uang tunai lebih sulit. Jika memiliki uang tunai yang terbatas di dompet, Anda akan berpikir dua kali sebelum membeli semaunya. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang memakai kartu menghabiskan 50% lebih banyak di restoran cepat saji ketimbang pengguna uang tunai.
Sertakan pengeluaran tambahan dalam bujet Anda
Buat anggaran lalu cobalah mengikutnya ketika Anda berbelanja. Kami mengerti, berpegang pada bujet yang ketat itu sulit, jadi kami sarankan Anda menyisihkan uang untuk membeli beberapa barang kesukaan setiap bulannya demi menghindari pembelian impulsif dalam jangka panjang. Dengan menyertakan pengeluaran tambahan dalam anggaran, Anda akan tahu batas anggaran tanpa merasa tertekan.
Selalu pantau belanja online
Belanja online mungkin jadi jebakan terbesar bagi kantong Anda. Penelitian menunjukkan bahwa situs belanja online menyumbang 40% dari pembelian impulsif. Saat berbelanja di internet, kami sarankan Anda mencari barang tertentu yang dibutuhkan daripada mencari berdasarkan kategori. Menurut penelitian, pembeli yang mencari berdasarkan kategori punya kemungkinan tiga kali lebih besar tergoda serta membeli barang secara acak dan lebih banyak.
Batasi aktivitas belanja
Semakin sering Anda berbelanja, semakin besar kemungkinan Anda akan membeli secara impulsif. Jadi, batasi aktivitas belanja sejarang mungkin. Potensi mengambil barang yang tidak perlu berhubungan langsung dengan frekuensi belanja Anda. Belanjalah bahan makanan seminggu sekali. Selain itu, jangan berbelanja saat Anda merasa sedih dan alihkan pikiran ke hal yang lain.