Lima cara mencegah obesitas pada anak
Tahukah Anda obesitas dapat memicu penyakit jantung pada anak-anak di usia muda? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kelebihan berat badan lebih rentan terhadap penyakit jantung. Persoalan itu berlanjut pada saat dewasa karena masalah kesehatan bermula di masa kanak-kanak itu sendiri. Studi terbaru membuktikan bahwa kebiasaan makan sehat harus ditanamkan sejak dini pada anak.
Mengapa artikel ini penting?
Studi tersebut dipublikasikan di Jurnal Obesitas Pediatri. Kajian itu memetakan lemak viseral perut dan kekakuan arteri di antara 600 anak-anak, remaja, serta kawula muda. Remaja dengan kelebihan berat badan ditemukan memiliki kadar lemak viseral (lemak yang terdapat pada perut) dan kekakuan arteri yang lebih tinggi, sehingga lemak perut berkaitan dengan masalah kardiovaskular pada anak-anak. Kebiasaan makan yang sehat, pola tidur yang teratur, dan olahraga mampu mencegah obesitas.
Lebih fokus pada diet bergizi daripada penurunan berat badan
Kuncinya di sini adalah memastikan bahwa anak mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, sayuran, susu, kacang-kacangan. Penurunan berat badan tidak dianjurkan untuk anak kecil karena tubuh mereka sedang berkembang pada tahap ini. Utamakan makanan sehat buatan sendiri yang memberikan gizi seimbang. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter keluarga jika Anda berencana mengatur diet anak.
Jauhkan junk food dari jangkauan anak
Jika Anda menyimpan junk food di dapur, anak akan tergoda memakannya. Singkirkan kemasan keripik asin dan minuman ringan manis dari dapur. Jauhkan dari jangkauan anak-anak bila Anda tidak bisa menyingkirkannya sepenuhnya. Sewaktu Anda pergi berbelanja, pastikan untuk memeriksa label nutrisi di bagian belakang produk makanan.
TV terlarang saat makan
Sebuah studi oleh Harvard School of Public Health mengungkapkan, anak-anak cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan saat menonton televisi. Makan sambil menonton TV memicu perilaku makan tanpa sadar, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Komentar terpisah menyatakan bahwa anak-anak yang punya TV di kamar tidur lebih berisiko menambah berat badan daripada mereka yang tidak memiliki TV di kamar.
Pastikan anak tidak berdiam terlalu lama
Orang tua harus memastikan anak-anak menghabiskan lebih sedikit waktu di sofa. Atur jadwal mereka agar menyelesaikan pekerjaan rumah, membaca, dan terlibat dalam kegiatan rumahan lainnya. Batasi pula waktu yang mereka habiskan di depan TV, ponsel, dan bermain video gim. Kuncinya adalah memastikan mereka tidak berdiam terlalu lama.
Aktivitas fisik jadi sebuah keharusan
Beralih dari poin di atas, kita harus memastikan bahwa anak-anak beraktivitas fisik setidaknya satu jam setiap hari. Kegiatan itu bisa berupa lari, lompat, atau beberapa jenis olahraga, seperti bulu tangkis, kriket, sepak bola, dan lainnya. Anda bahkan dapat melibatkan mereka dalam hal-hal seperti Zumba, menari, atau mengajak mereka jalan-jalan di alam bebas.