Ulasan 'The Killer': Film Thriller David Fincher Yang Kurang Berkesan
David Fincher, orang di balik Zodiac, Se7en, Gone Girl, dan Mindhunter, serta beberapa proyek penting lainnya dalam genre thriller, kembali dengan The Killer, yang tayang di Netflix pada hari Jumat. Namun, sayangnya, gaya khas Fincher tampaknya sangat hilang dalam film The Killer dan terasa seperti film pembunuh lainnya yang plotnya sangat lurus, dan potongan aksi yang memenuhi seluruh ruang.
Alur Cerita 'The Killer'
The Killer mengikuti kisah seorang pembunuh yang tidak disebutkan namanya (Michael Fassbender), terkenal karena sikapnya yang teliti, misantropis, dingin, dan penuh perhitungan; dia percaya empati sama dengan kelemahan dan menganggap karma dan keadilan tidak ada. Setelah pekerjaannya menjadi kacau, dia menemukan pacarnya diserang oleh dua pembunuh sebagai cara untuk "menyelesaikan masalah". Film yang mudah ditebak ini berakhir dengan dia membalas dendam pada orang-orang yang telah menganiayanya.
Sangat Melelahkan Untuk Menyelesaikan Film Ini
Dialog pertama film tersebut adalah, "Sungguh menakjubkan betapa melelahkannya secara fisik jika tidak melakukan apa pun." Ternyata, itulah yang saya rasakan setelah menonton filmnya: merasa lelah dan tertipu. Plotnya tidak cukup kuat untuk bertahan selama dua jam dan film ini berlomba dengan dirinya sendiri untuk memasukkan adegan sebanyak mungkin dalam waktu sekitar 120 menit.
Terlalu Banyak Dialog Tanpa Hadirkan Aksi
Meski menyukai momentum para arsitek The Killer di momen pembukaannya, saya tidak bisa bertahan dengan sepenuh hati karena terasa seperti omong kosong, tidak ada yang keterkaitan satu sama lain. Film ini sangat membutuhkan jiwa untuk menyatukan alur ceritanya, dan dengan diperkenalkannya pacar si pembunuh bayaran, peluang itu ada di sana, tetapi pada akhirnya peluang itu sangat—dan mengejutkan—terbuang secara sia-sia.
Plotnya Film Ini Bergerak Dengan Sendirinya
Berbagai adegan dalam film tersebut tidak mengatakan apa-apa; sosok pembunuh bayaran ada di setiap adegan, jadi kami mengandalkan sura dari narator dan percakapannya dengan orang lain untuk memahami apa yang terjadi. Kadang-kadang, di film lain, kekosongan ini tidak terlihat karena plotnya sendiri yang mengisinya, tapi di sini, kekosingan tersebut muncul secara terus-menerus. Separuh waktu saya terus bertanya-tanya, "Di mana perkembangan plotnya?"
Tidak Adanya Ketegangan dan Sensasi Dalam Film Ini Membuat Segalanya Membosankan
Semua elemen kecurigaan dan sensasi dihilangkan dari The Killer karena kami sudah diberitahu sebelumnya tentang langkah selanjutnya, jadi, kami hanya menunggu dia mengeksekusinya (slogan film ini adalah: Eksekusi adalah segalanya)." Jadi, tidak ada kematian yang mengagetkan atau menggoncangkan Anda, tidak ada yang mengejutkan, dan tidak ada momen untuk mengucapan "oh tidak!". Terlalu membosankan untuk sebuah film "thriller".
Sisi Positif: Keberhasilan Apa Yang Telah Dicapai 'The Killer'?
Mengenai bagian-bagian yang membahas tentang The Killer, Fincher dan timnya sangat bergantung pada adegan aksi dan itu terbukti melalui beberapa potongan adegan yang penuh gaya dan tertata dengan apik. Salah satu adegan memiliki pencahayaan yang sangat redup (sehingga terlihat seperti dua siluet sedang berkelahi), namun koreografi aksinya mencerminkan pekerjaan yang cerah dan gemilang di sini. Salah satu dari sedikit aspek yang berhasil.
Sisi Positif: Awal Adegan 'The Killer' Membuat Kita Tertarik
Beberapa bagian awal dari The Killer, di mana Fincher membangun kepribadian sang pembunuh bayaran, sangat menarik dan memukau. Dia melakukan yoga, mempersonifikasikan kota, menyukai monolog internal, berbicara lebih banyak kepada dirinya sendiri daripada kepada orang lain, dan merupakan pencinta musik (menurutnya itu adalah "pengalih perhatian yang efektif"). Kami ingin dia ditangkap oleh pihak berwajib tetapi juga ingin melihatnya melarikan diri.
Kesimpulan: Anda Bisa Melewatkan Tontonan Berdurasi Dua Jam Ini
Saya awalnya sangat tertarik pada The Killer karena sederet proyek Fincher sebelumnya, tetapi The Killer sulit untuk dicerna dan menontonnya terasa seperti kerja keras. Fassbender mungkin berkomitmen pada pekerjaannya dan membuat kita menghargai karakternya, tapi hanya aktor yang baik saja yang tidak bisa menyelamatkan sederet bagian yang hilang dari film ini. The Killer membenamkan dirinya sendiri kedalam suatu bencana, dan pada akhirnya musnah dengan sendirinya. Kesimpulan: 2/5 bintang.