LOADING...
Ratu Camilla pernah 'Memukul' Seorang Penganiaya dengan Sepatu Hak Tingginya
Ratu Camilla (78 tahun) mengungkapkan dia pernah mengalami kekerasan seksual

Ratu Camilla pernah 'Memukul' Seorang Penganiaya dengan Sepatu Hak Tingginya

menulis Handoko
Sep 02, 2025
01:25 pm

Apa ceritanya

Ratu Camilla, istri Raja Charles III dari Inggris, pernah mengalami pelecehan seksual saat remaja. Insiden itu terjadi di kereta menuju Paddington ketika ia berusia sekitar 16 atau 17 tahun, sebuah buku baru tentang keluarga kerajaan mengungkapkan kejadian ini. Dalam sebuah pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson di Clarence House pada Juni 2008, ia menceritakan bagaimana ia membela diri dari serangan tersebut menggunakan sepatu hak tingginya.

Detail Insiden

'Saya Melepas Sepatu Saya dan Memukulnya...'

Penyerang itu "menggerakkan tangannya semakin jauh..." ketika Camilla "melakukan apa yang diajarkan ibu saya. Saya melepas sepatu saya dan memukulnya di selangkangan dengan sepatu hak tinggi." Setelah insiden tersebut, ia melaporkannya kepada petugas berseragam di Stasiun Paddington, yang kemudian berujung pada penangkapan tersangka. Pengungkapan ini diungkapkan oleh Valentine Low, mantan koresponden kerajaan, dalam buku terbarunya, Power and the Palace: The Inside Story of the Monarchy.

Dampak yang Berkelanjutan

Pengalaman Camilla Memicu Pembukaan Pusat Krisis Pemerkosaan

Valentine Low mengetahui insiden tersebut dari mantan direktur komunikasi Johnson, Guto Harri, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut. Kisah ini tampaknya menginspirasi Johnson untuk membuka tiga pusat krisis pemerkosaan di London. Seorang sumber mengatakan kepada Daily Mail bahwa Camilla berbagi pengalamannya dengan orang-orang terdekatnya karena ia melihatnya sebagai "hasil positif" jika pengalamannya dapat membantu perempuan lain. Namun, ia memilih untuk tidak membicarakannya secara terbuka, bukan karena malu, tetapi karena kejadiannya sudah lama sekali.

Advokasi

Advokasi Ratu untuk Korban Kekerasan Seksual

Ratu telah lama menjadi advokat bagi korban kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga. Ia telah mendedikasikan kegiatan amal kerajaannya untuk tujuan ini dan bahkan mendukung gagasan tas penyimpanan serbagunauntuk korban kekerasan, sebuah konsep yang baru-baru ini muncul kembali. Dalam sebuah film dokumenter ITV tahun lalu, ia berjanji untuk melanjutkan upayanya memerangi kekerasan dalam rumah tangga sampir akhir hayatnya nanti.