#NewsBytesExplainer: Mengupas kecintaan Korea Selatan pada film-film zombie
Dari Walking Dead hingga Twilight, Hollywood memiliki kisah cinta yang tak terbantahkan dengan mayat hidup pemakan daging. Namun, Hollywood tidak sendirian dalam pemujaannya terhadap zombie, karena Korea Selatan telah muncul sebagai pemain terkenal, menghasilkan hit blockbuster global seperti Train to Busan, Kingdom, dan sensasi baru-baru ini, All of Us Are Dead. Mari kita bahas bagaimana Korea mengintegrasikan film-film mengerikan ke dalam repertoarnya.
'Train to Busan' menyebabkan lonjakan film zombie yang menawan
Film zombie Korea terobosan pertama ditandai dengan kedatangan film thriller Train to Busan tahun 2016 —disutradarai oleh Yeon Sang-ho. Kesuksesan film ini yang luar biasa—tercermin dari pendapatannya yang luar biasa sebesar $98,5 juta—berfungsi sebagai katalisator bagi pembuat film Korea lainnya untuk mengeksplorasi kiamat zombie. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Train to Busan bertanggung jawab atas lonjakan film zombie yang sedang berlangsung di lanskap Korea.
Tapi, apa yang membuat Korea menemukan zombie?
Sutradara Train to Busan pernah mengungkapkan bahwa dia mendapat inspirasi dari "Barat"—lebih tepatnya, dari 28 Days Later karya Danny Boyle. Baratlah yang membuat orang Korea menemukan zombie! Serangan zombie pertama Korea terjadi pada tahun 1981 (Goeshi)—terinspirasi oleh film horor Spanyol-Italia tahun 1974 Let Sleeping Corpses Lie. Sayangnya, film tahun 1981 itu tidak berhasil. Baru pada tahun 2016 zombie menjadi terkenal di perfilman Korea.
Apa yang membuat K-zombie begitu cocok untuk pemirsa Korea?
Narasinya bersinar terang dalam K-zombie yang mengerikan ini—yang biasanya berpusat pada tema-tema terkait krisis. Kekhawatiran mendalam dalam masyarakat Korea terkait dengan kelangkaan sumber daya, ketidakstabilan ekonomi, dan kesenjangan sosial. Transformasi cepat individu menjadi zombie dalam film/seri berfungsi sebagai pengingat mengerikan akan kematian umat manusia yang akan datang — dan seseorang dapat menarik kesejajaran dengan peristiwa dunia nyata seperti pandemi COVID-19.
Apakah ada komentar sosial tersembunyi dalam film/seri zombie ini?
Bagi mereka yang telah melihat serial politik K-zombie Kingdom (2019), terbukti bahwa acara yang dipimpin oleh Kim Seong-hun ini melampaui peristiwa bencana alamnya. Terinspirasi oleh wabah kehidupan nyata selama periode Joseon (kerajaan dinasti terakhir Korea)—seri ini dengan sempurna menggambarkan tema salah urus pemerintah dan hak istimewa masyarakat. Itu juga menampilkan penyerangan yang lebih lemah, pembunuhan yang didorong oleh kelangsungan hidup, dan tema terkait, yang berfungsi sebagai metafora sosial yang kuat.
Mengapa 'All of Us Are Dead' menjadi hit global lainnya?
Popularitas All of Us Are Dead (2022) yang tak tergoyahkan tidak dapat diabaikan! Wabah zombie yang mendebarkan di sekolah menengah menyelam jauh ke dalam segudang masalah sosial kontemporer. Tema yang mendasari cerita ini sejalan dengan bencana tragis Feri Sewol yang terjadi pada tahun 2014 — di mana di antara 476 korban, sekitar 250 siswa kehilangan nyawa karena upaya penyelamatan yang gagal.
Sementara itu, inilah film dan serial K-zombies terbaik
Jika Anda masih baru mengenal genre K-zombie, berikut adalah daftar film dan serial yang harus ditonton untuk memahami metafora mendalam yang tersembunyi di dalam kisah mengerikan tersebut. Daftar ini mencakup film-film seperti Alive (2020), Seoul Station (2016), Peninsula (2020), Rampant (2018), dan tentu saja, Train to Busan (2016). Selain itu tonton Kingdom dan All of Us Are Dead kalau masih belum!