'Mr. Robot' Hingga 'Bohemian Rhapsody': Penampilan Terbaik Rami Malek
Dengan filmografinya yang masih terbatas, Rami Malek adalah salah satu talenta langka yang menjadi bintang dan menunjukkan kepiawaiannya dalam dunia akting sebelum mencapai usia 40 tahun. Baik itu film terkenal Hollywood seperti Night at the Museum dan No Time To Die atau film thriller psikologis dan film indie seperti Mr. Robot dan Buster's Mal Heart, Malek telah berhasil menjalani semuanya. Simaklah penampilan terbaiknya termasuk perannya yang memenangkan Oscar.
'Mr. Robot' (2015-2019)
Penampilan Malek dalam acara thriller psikologis Amazon Prime Video yang mencekam, Mr. Robot, adalah sebuah pencapaian yang tinggi yang memberinya pujian kritis dan Primetime Emmy Award yang memang layak diterimanya. Sebagai Elliot Alderson, pakar keamanan siber dengan jiwa yang kompleks dan bermasalah, penggambaran Malek tentang karakter yang bergulat dengan realitas dan identitas merupakan perpaduan yang memukau antara kerentanan dan intensitas.
'Buster's Mal Heart' (2016)
Dalam film indie yang unik Buster's Mal Heart, Malek menampilkan akting yang menawan sebagai Jonah, seorang pria yang terjebak dalam labirin pikirannya sendiri. Penggambaran Malek adalah sebuah permata dalam dunia akting, dia menjalani tahap yang rumit terkait realitas karakter yang terurai dengan intensitas dan pergelutanm dalam jiwa. Kemampuannya untuk menyampaikan kesepian yang mendalam dan kegelisahan eksistensial menciptakan pengalaman yang menghantui dan menggugah pikiran.
'Papillon' (2017)
Papillon karya Michael Noer menceritakan kisah memukau Henri "Papillon" Charrière, yang diperankan oleh Charlie Hunnam. Malek memerankan karakter Loius Dega, seorang tahanan yang bertekad untuk melarikan diri dari Pulau Setan yang membantu narapidana asal Prancis, Charrière untuk melarikan diri pada tahun 1941. Ikatan batin yang ditampilkannya dengan Hunnam mengangkat pamor dari film tersebut, film ini menampilkan kemampuan Malek dalam menyampaikan nuansa emosional dalam menghadapi kesulitan, berkontribusi pada intensitas narasi yang mencekam.
'Bohemian Rhapsody' (2018)
Drama musikal biografi Bohemian Rhapsody, disutradarai oleh Bryan Singer, menceritakan kehidupan dari vokalis band rock Inggris Queen, Freddie Mercury dari tahun 1970 hingga 1985. Penggambaran Malek sebagai Mercury dalam film tersebut merupakan sebuah kemenangan dalam dunia sinematik, film ini membuatnya mengantongi Academy Award untuk Aktor Terbaik. Dengan karisma magnetis, Malek melambangkan pentolan Queen yang legendaris, menampilkan nuansa flamboyan, kerentanan, dan kejeniusan musik Mercury.
'No Time to Die' (2021)
Penampilan Malek yang menggemparkan sebagai penjahat misterius Lyutsifer Safin di No Time To Die menambah nuansa yang sarat akan ancaman dalam kisah James Bond. Penggambaran Malek ditandai dengan intensitas yang dingin dan pesona yang diperhitungkan, menjadikan Safin sebagai musuh yang tangguh. Dengan kehadirannya yang menarik dan penyampaiannya yang bernuansa, ia berkontribusi pada intrik dan ketegangan film ini dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada waralaba kisah ikonik tersebut.