Jacob Elordi akan menjadi bintang utama dalam adaptasi Netflix 'Frankenstein' karya Guillermo del Toro
Jacob Elordi—yang terkenal karena perannya dalam The Kissing Booth di Netflix —telah dipilih sebagai Monster Frankenstein dalam adaptasi cerita Netflix mendatang karya Guillermo del Toro. Berdasarkan laporan, Elordi menggantikan Andrew Garfield, yang harus meninggalkan proyek karena konflik penjadwalan yang disebabkan oleh masalah terkait pemogokan. Berikut segala hal tentang proyek ini, yang dikatakan sebagai proyek gairah bagi del Toro.
Mengapa artikel ini penting?
Sejak lama, del Toro memendam keinginan untuk mengadaptasi mahakarya monster Mary Shelley. Kisah abadi Shelley, Frankenstein, or The Modern Prometheus, muncul pada tahun 1818, menerima adaptasi terkenal dari Universal Pictures pada tahun 1931, yang dibintangi oleh Boris Karloff. Sebelum adaptasi ini, kisah tersebut telah diadaptasi menjadi tiga film bisu. Kini, del Toro siap memasukkan gaya khasnya ke dalam kisah abadi ini.
Sekilas tentang peran Elordi baru-baru ini
Elordi jelas merupakan kandidat ideal untuk mewujudkan makhluk mengerikan itu. Aktor yang membuat heboh dengan perannya dalam The Kissing Booth dan Euphoria ini telah menarik perhatian karena memerankan tokoh nyata dan fiksi. Baru-baru ini, ia mengambil peran Elvis Presley dalam Priscilla karya Sofia Coppola dan membintangi bersama Barry Keoghan dalam komedi gelap Saltburn.
Anggota pemeran tambahan diumumkan untuk 'Frankenstein'
Selain Elordi, beberapa aktor top lainnya juga bergabung dalam proyek ini, menurut Deadline. Felix Kammerer (All Quiet on the Western Front), Lars Mikkelsen (The Witcher), David Bradley (Harry Potter, Game of Thrones), dan Christian Convery (Sweet Tooth) semuanya telah menandatangani kontrak untuk film mendatang ini. Christoph Waltz, Oscar Isaac (sebagai Victor Frankenstein), dan Mia Goth juga merupakan bagian dari proyek ini.
Peran del Toro yang beraneka ragam dalam membawakan 'Frankenstein' ke layar lebar
del Toro memegang banyak jabatan untuk proyek Frankenstein, menjabat sebagai penulis, sutradara, dan produser. Kabarnya, ia bertujuan untuk membawa perspektif uniknya ke dalam kisah gotik klasik ini sambil mempertahankan tema intinya tentang makhluk yang tampak tidak seburuk yang diperkirakan. Film ini menandai kolaborasi lain antara del Toro dan Netflix, mengikuti proyek seperti Pinocchio dan antologi horor Cabinet of Curiosities.
Sementara itu, lihat kembali kisah kuno 'Frankenstein' karya Shelley
Di dalam laboratorium, Dr. Victor Frankenstein, seorang ilmuwan brilian namun bermasalah, memberikan kehidupan pada sesosok makhluk melalui eksperimennya. Meski awalnya berstatus sebagai keajaiban ilmiah, masyarakat menolak makhluk tersebut karena penampilannya yang menakutkan. Monster yang "disalahpahami" ini, yang mendambakan persahabatan dan penerimaan, menghadapi prasangka dan kekejaman umat manusia, menyiapkan panggung bagi konfrontasi tragis antara pencipta dan ciptaan.